Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan keprihatinannya terhadap praktik-praktik yang dianggap menyimpang dalam meraih kekuasaan. Dalam sebuah diskusi yang mengangkat tema peringatan peristiwa PDI-P Muram, Djarot menjelaskan bahwa ambisi untuk memiliki kekuasaan serta kekayaan adalah hal yang wajar. Namun, ia menekankan pentingnya cara yang benar dan etis dalam mencapai tujuan tersebut.
“Sah-sah saja jika seseorang menginginkan kekuasaan, begitu pula dengan keinginan untuk menjadi kaya. Namun, cara untuk memperoleh kekuasaan haruslah sesuai dengan prinsip dan aturan yang ada. Jangan sampai kita terjerumus ke dalam cara-cara yang menyimpang, termasuk merekayasa konstitusi demi meraih kekuasaan,” ujarnya.
Djarot yang juga merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta mengamati adanya dinamika politik yang mencemaskan. Ia menyatakan bahwa saat ini terdapat upaya untuk menekan pihak-pihak yang tidak sejalan dengan pemerintah yang berkuasa. Dalam pandangannya, kritik terhadap kebijakan dan tindakan pemerintah seringkali tidak mendapatkan respons yang konstruktif, melainkan malah berujung pada tindakan represif.
Lebih lanjut, Djarot menyoroti bahwa cara-cara ini bukan hanya merugikan individu atau kelompok tertentu, tetapi juga dapat mengancam demokrasi yang seharusnya menjadi landasan bagi sistem pemerintahan. Ia berharap masyarakat dapat menyadari pentingnya menjaga integritas dalam proses politik dan berani bersuara meskipun dalam situasi yang tidak menguntungkan.
Dalam konteks ini, Djarot mengajak semua pihak untuk introspeksi dan menjaga prinsip-prinsip keadilan serta keterbukaan dalam berpolitik. Tindakan untuk menekan kritik dan suara-suara alternatif hanya akan membawa dampak buruk bagi kemajuan bangsa. Dengan mengingat prinsip-prinsip dasar yang mengatur cara berpolitik, diharapkan semua elemen masyarakat dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang sehat untuk demokrasi.