Keracunan Massal di Sekolah NTT, BGN Minta Maaf dan Tegaskan Tak Toleransi Kelalaian

by -13 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

JAKARTA – Peristiwa keracunan massal yang terjadi di sejumlah sekolah di Kupang, Nusa Tenggara Timur telah memicu keprihatinan yang mendalam. Staf Khusus Kepala Badan Geologi Nasional bidang Komunikasi, Redy Hendra Gunawan, menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada semua pihak yang terdampak akibat insiden tersebut. Dalam pernyataannya secara virtual pada Selasa, Hendra mengungkapkan, “Kami mewakili BGN menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada para siswa, orang tua, dan seluruh pihak yang berkenaan dengan kejadian ini.”

Hendra menegaskan komitmen BGN terhadap keamanan dan kesejahteraan siswa. Ia memperingatkan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir kelalaian dalam pengelolaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang dapat berujung pada risiko kesehatan bagi para penerima manfaat. Tegasnya, “BGN tidak akan menolerir kelalaian dalam hal pengelolaan SPPG, karena ini sangat berbahaya bagi kesehatan para siswa.”

Insiden keracunan ini juga terkait dengan lebih dari satu puluh siswa di Sekolah Dasar Negeri Tenau Kota Kupang dan dua siswa dari SMA Negeri 1 Taebenu, Kabupaten Kupang. Selain itu, 75 siswa dari SMA dan SMK di Kabupaten Sumba Barat Daya mengalami hal serupa. Saat ini, mereka dirawat di beberapa rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Karitas Waitabula, RSUD Reda Bolo, serta Puskesmas Radamata.

Kasus keracunan ini telah dinyatakan sebagai kejadian luar biasa oleh pihak berwenang. Hendra menjelaskan bahwa koordinasi telah dilakukan dengan pemerintah daerah, Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta Kementerian Kesehatan untuk penanggulangan KLB ini, khususnya terkait dengan insiden di SMPN 8 Kupang. Hal ini menunjukkan upaya serius dari berbagai pihak untuk menangani situasi yang mengkhawatirkan ini dan memastikan keamanan gizi bagi siswa.

Situasi ini menuntut perhatian khusus, mengingat dampak buruk yang dapat ditimbulkan dari keracunan pangan, terutama pada anak-anak yang menjadi generasi penerus. Diharapkan dengan tindakan cepat dan tepat dari pihak-pihak terkait, kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Pemeriksaan menyeluruh terhadap pengelolaan makanan di sekolah-sekolah menjadi salah satu langkah penting untuk meningkatkatkan keamanan gizi dan kesehatan siswa.

Dengan berjalannya waktu, harapan agar keamanan makanan di sekolah dapat terjamin terus menjadi sorotan. Masyarakat berharap agar pihak pemerintah dan institusi pendidikan lebih proaktif dalam mengawasi dan mengelola aspek gizi di sekolah, sehingga kejadian menyakitkan seperti ini dapat dihindari dan kesejahteraan siswa tetap terjaga.