Prabowo Apresiasi Komitmen Malaysia Perkuat Konektivitas Perbatasan

by -11 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Pada Selasa, 29 Juli 2025, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengadakan pertemuan Konsultasi Tahunan ke-13 di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan ini menandai babak baru dalam hubungan bilateral kedua negara, dengan fokus pada penguatan konektivitas perbatasan dan penyelesaian isu-isu strategis yang telah berlangsung lama.

Salah satu hasil signifikan dari pertemuan ini adalah kesepakatan untuk membuka Kompleks Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, dan Keamanan Serikin di Malaysia sebagai mitra Pos Lintas Batas Jagoi Babang di Indonesia. Pembukaan ICQS Serikin diharapkan dapat memperluas akses perdagangan lintas batas, terutama untuk komoditas pertanian strategis seperti beras dan jagung. Langkah ini dipandang sebagai upaya konkret untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua sisi perbatasan dan memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Malaysia.

Selain itu, kedua pemimpin menegaskan kembali komitmen mereka terhadap implementasi Nota Kesepahaman tentang Pedoman Bersama mengenai Perlakuan terhadap Nelayan, yang telah disepakati pada 2012. Mereka menekankan pentingnya kerja sama yang lebih erat dan komunikasi yang berkelanjutan antara otoritas kedua negara untuk menjaga keselamatan dan melindungi mata pencaharian para nelayan dari kedua negara. Kedua pemimpin juga berharap agar Pertemuan Peninjauan ke-11 dapat diselenggarakan pada 2025 dengan tuan rumah Republik Indonesia.

Pertemuan ini juga membahas isu-isu kawasan dan global, termasuk upaya mediasi Malaysia dalam konflik antara Thailand dan Kamboja. Presiden Prabowo mengapresiasi peran aktif Malaysia dalam menjaga stabilitas kawasan dan menyatakan dukungan penuh terhadap langkah-langkah yang diambil oleh PM Anwar Ibrahim sebagai Ketua ASEAN. Kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat peran ASEAN dalam menyelesaikan konflik secara damai melalui konsultasi dan negosiasi.

Selain itu, mereka membahas kerja sama di bidang kesehatan, pendidikan tinggi, industri halal, dan digitalisasi. Kedua pemimpin menekankan pentingnya kolaborasi di sektor-sektor tersebut untuk memperkuat hubungan kedua negara dan memperkuat arah ASEAN ke depan. Mereka juga menegaskan komitmen untuk melanjutkan penyelesaian berbagai persoalan bilateral dengan tetap mengedepankan prinsip musyawarah.

Pertemuan ini menjadi penegasan komitmen Indonesia dan Malaysia untuk terus menjaga solidaritas, memperkuat peran ASEAN, serta menjadikan musyawarah dan negosiasi sebagai fondasi utama dalam menyelesaikan setiap persoalan. Kedua pemimpin berharap bahwa langkah-langkah yang diambil akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat di kedua negara dan memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin erat selama ini.