Trump Naikkan Tarif Perdagangan ke Kanada Menjadi 35% Mulai 1 Agustus

by -16 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Pada 31 Juli 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menandatangani perintah eksekutif yang menaikkan tarif impor terhadap Kanada dari 25% menjadi 35%, efektif mulai 1 Agustus 2025. Kenaikan tarif ini diumumkan oleh Gedung Putih setelah kedua negara gagal mencapai kesepakatan dalam batas waktu yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Washington.

Gedung Putih menyatakan bahwa keputusan ini diambil karena Kanada dianggap gagal menghentikan peredaran obat-obatan terlarang, khususnya fentanyl, ke Amerika Serikat. Meskipun data menunjukkan bahwa hanya sekitar 1% dari impor fentanyl ke AS berasal dari Kanada, Gedung Putih menekankan bahwa negara tersebut tidak cukup berkoordinasi dengan penegak hukum AS untuk mengatasi masalah ini.

Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menyatakan kekecewaannya atas keputusan tersebut. Ia menegaskan bahwa Kanada telah mengambil langkah signifikan untuk menghentikan penyelundupan fentanyl dan bahwa negara tersebut hanya menyumbang sekitar 1% dari impor fentanyl ke AS. Carney berjanji akan mengambil langkah balasan untuk melindungi lapangan kerja di Kanada dan mendorong konsumsi produk dalam negeri.

Selain itu, Gedung Putih juga mengumumkan bahwa barang-barang yang tidak memenuhi ketentuan Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada kini dikenakan tarif sebesar 25%. Sementara itu, barang-barang yang memenuhi ketentuan USMCA tetap dikecualikan dari tarif ini. Selain itu, barang-barang yang dikirim melalui negara ketiga untuk menghindari tarif 35% akan dikenakan tarif transshipment sebesar 40%.

Kenaikan tarif ini menambah ketegangan dalam hubungan perdagangan antara AS dan Kanada, yang sebelumnya telah mengalami peningkatan tarif pada produk-produk seperti baja dan aluminium menjadi 50% pada 4 Juni 2025. Selain itu, AS juga telah mengenakan tarif 25% pada produk otomotif Kanada.

Sementara itu, hubungan perdagangan antara AS dan Meksiko juga mengalami dinamika serupa. Setelah pembicaraan antara Presiden Trump dan Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, AS memberikan penundaan 90 hari untuk penerapan tarif tambahan terhadap Meksiko. Selama periode ini, tarif 25% pada produk otomotif dan 50% pada baja, aluminium, dan tembaga tetap berlaku, namun tarif pada produk lain yang dilindungi oleh USMCA ditunda.

Kebijakan tarif ini merupakan bagian dari upaya Presiden Trump untuk menekan negara-negara tetangga dalam mengatasi masalah penyelundupan narkoba dan imigrasi ilegal. Namun, langkah ini juga menimbulkan kekhawatiran akan dampak negatif terhadap ekonomi dan hubungan diplomatik antara AS dengan Kanada dan Meksiko.