Megawati Soekarnoputri Rangkap Jabatan Sekjen di Kongres V Bali

by -11 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Dalam Kongres V yang berlangsung di Nusa Dua, Bali pada hari Sabtu, 2 Agustus 2025, Megawati Soekarnoputri menjadi sorotan utama. Dalam momen penting tersebut, Megawati tidak hanya hadir sebagai tokoh sentral, tetapi juga mengambil posisi sebagai Sekretaris Jenderal sementara partai, menandakan peran strategisnya dalam kepengurusan yang baru. Sebagaimana diungkapkan oleh Ketua DPP partai, Ribka Tjiptaning, situasi ini menambah warna dalam jalannya kongres yang dihadiri oleh banyak tokoh dan pengurus.

Ketika pelantikan pengurus periode 2025-2030 sedang berlangsung, kehadiran Hasto Kristiyanto, yang sebelumnya diharapkan untuk muncul lebih awal, terasa sedikit terlambat. Ribka menyindir dengan nada humor bahwa Hasto baru tiba saat mereka sudah dilantik. “Itu juga kan, kan baru datang. Pas kita sudah dilantik, Hasto baru datang. Mungkin kalau sebelum dilantik, ya itu lain lagi persoalannya,” ujar Ribka. Ia kemudian menambahkan, “Karena kita sudah dilantik, Hasto baru datang, ya nanti mungkin ada pelantikan di DPP, entah apa kan.” Pernyataan ini mencerminkan dinamika yang terkadang terjadi dalam politik, di mana kehadiran fisik dapat menjadi simbol dukungan atau bahkan ketidakhadiran yang bisa diartikan lain.

Ribka melanjutkan dengan menunjuk beberapa pengurus yang juga belum hadir pada saat itu, menekankan bahwa perwakilan seperti Andreas, Charles, dan Dolfie masih menunggu untuk bergabung. “Kan banyak yang masih belum datang, Andreas, dua Andreas, Charles, Dolfie, kalau enggak salah 5-6 orang lah,” tambahnya. Poin ini menunjukkan bahwa meskipun kongres ini memiliki agenda penting, masih banyak kehadiran yang dinantikan untuk melengkapi atmosfer kongres dan pengambilan keputusan.

Menyinggung tentang struktur kepengurusan yang baru, Ribka menekankan pentingnya penyelesaian jabatan Sekretaris Jenderal sebelum diserahkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. “Enggak, bisanya sudah dilengkapi ya. Kan nggak mungkin kasih ke Kumham belum ada Sekjen. Enggak adalah, mungkin juga kan ada aturan di Kumham, kan mesti harus strukturnya harus,” ujar Ribka. Pernyataan ini menekankan pentingnya kepatuhan terhadap prosedur hukum dan pengorganisasian yang benar dalam menjalankan roda partai.

Dalam konteks yang lebih luas, kehadiran Megawati dalam kongres ini bukan hanya sekadar formalitas. Sebagai tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam partai dan politik Indonesia, posisi Sekretaris Jenderal yang diambilnya sementara dapat dipahami sebagai langkah strategis untuk memastikan stabilitas dan kontinuitas kepemimpinan hingga struktur baru dapat sepenuhnya terentuk.

Sebelumnya, dinamika internal partai juga diwarnai dengan berbagai spekulasi tentang arah politik dan strategi yang akan diambil, terutama menjelang pemilihan mendatang. Dengan struktur kepengurusan yang baru, harapan untuk memperkuat basis dukungan, serta menjawab tantangan politik yang ada, menjadi fokus utama bagi semua anggota partai.

Kesimpulannya, momen Kongres V ini menandai sebuah fase baru yang penting bagi partai. Sidang yang dihadiri oleh para tokoh central dan berpengaruh menunjukkan betapa setiap langkah dan keputusan yang diambil akan sangat berpengaruh pada masa depan partai dan arah politiknya. Sebagai seorang Ketua, Ribka Tjiptaning menggarisbawahi pentingnya keleluasaan dalam menyusun struktur, serta memastikan semua posisi yang dibutuhkan terisi dengan benar sebelum langkah selanjutnya diambil. Seiring dengan waktu, tantangan yang dihadapi akan berlipat ganda dan diharapkan kepemimpinan yang baru ini dapat menghadapi segala isu dengan bijak dan efektif.