Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan keputusan penting yang berdampak langsung pada hubungan perdagangan dengan Honduras. Dalam pernyataan resmi yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Honduras, Javier Bu Soto, AS telah mengecualikan Honduras dari daftar negara yang akan dikenakan tarif baru sebesar 10 persen. Keputusan ini disampaikan setelah kunjungan resmi delegasi Honduras ke Washington, di mana mereka menerima konfirmasi bahwa tarif tersebut tidak akan diterapkan pada produk ekspor Honduras ke AS.
Menurut Bu Soto, dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Perdagangan AS, William Kimmitt, dibahas secara mendalam mengenai kebijakan tarif, perdagangan bilateral, dan proyek ambisius seperti Jalur Kereta Api Antarsamudra. Bu Soto menilai keputusan AS ini mencerminkan tingginya tingkat hubungan bilateral antara kedua negara dan merupakan hasil dari upaya diplomatik yang intens.
Lebih lanjut, Bu Soto menegaskan komitmen Honduras untuk mendorong liberalisasi perdagangan dan menurunkan tarif di sektor-sektor utama ekonomi. Ia juga menekankan pentingnya membangun hubungan saling percaya dengan pemerintahan AS saat ini dalam isu-isu seperti keamanan, pertahanan, migrasi, dan pembangunan ekonomi.
Sebelumnya, pada 31 Juli 2025, Presiden AS Donald Trump menandatangani dekrit yang memberlakukan tarif antara 15 persen hingga 41 persen atas barang-barang yang dipasok ke AS dari lebih dari 60 negara. Tarif baru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025. Namun, dengan pengecualian Honduras, negara tersebut tidak akan terdampak oleh kebijakan tarif tersebut.
Keputusan ini menjadi sorotan mengingat pentingnya hubungan perdagangan antara AS dan Honduras. Honduras, sebagai salah satu negara di kawasan Amerika Tengah, memiliki peran strategis dalam rantai pasok regional dan global. Dengan pengecualian tarif ini, diharapkan hubungan ekonomi antara kedua negara akan semakin erat dan saling menguntungkan.
Selain itu, langkah ini juga menunjukkan fleksibilitas dan dinamika kebijakan perdagangan AS yang dapat disesuaikan berdasarkan hasil negosiasi dan pertimbangan strategis. Bagi Honduras, keputusan ini menjadi peluang untuk memperkuat posisi tawar dalam perdagangan internasional dan menarik lebih banyak investasi asing.
Secara keseluruhan, pengecualian Honduras dari tarif baru AS mencerminkan pentingnya diplomasi dan negosiasi dalam menjaga hubungan perdagangan yang harmonis dan saling menguntungkan antara negara-negara. Kedepannya, diharapkan lebih banyak negara dapat mengikuti jejak Honduras dalam menjalin hubungan perdagangan yang lebih erat dengan AS melalui pendekatan diplomatik yang efektif.