India menghadapi tekanan dari Amerika Serikat dan Uni Eropa terkait perdagangan berkelanjutan dengan Rusia. Pada Senin, 4 Agustus, pemerintah India menanggapi kritik tersebut dengan menegaskan komitmen mereka untuk melindungi kepentingan nasional. Reaksi ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor terhadap produk-produk India, menuduh negara tersebut mengambil keuntungan dari penjualan kembali minyak Rusia.
Kementerian Luar Negeri India memberikan klarifikasi mengenai keputusan mereka untuk mengimpor minyak dari Rusia. Mereka menjelaskan bahwa langkah tersebut diambil setelah pasokan minyak tradisional mereka dipindahkan ke Eropa akibat konflik yang berkepanjangan di Ukraina. Dalam pernyataan resmi, kementerian menyebut bahwa pada masa itu, Amerika Serikat sebenarnya mendorong India untuk meningkatkan impor demi menjaga stabilitas pasar energi global.
Peningkatan tarif sebesar 25 persen oleh AS terhadap barang-barang India diperlihatkan sebagai tindakan yang tiba-tiba dan tidak terduga, menciptakan ketegangan dalam hubungan perdagangan antara kedua negara. Kementerian Luar Negeri India mencatat bahwa pada tahun lalu, Uni Eropa terlibat dalam perdagangan barang bilateral dengan Rusia senilai 67,5 miliar euro. Selain itu, mereka juga menyebutkan bahwa Amerika Serikat terus menerus mengimpor uranium heksafluorida dari Rusia untuk keperluan industri nuklir, serta paladium yang digunakan dalam kendaraan listrik, pupuk, dan bahan kimia lainnya.
India, yang merupakan salah satu ekonomi terbesar di dunia, menganggap penargetan terhadapnya sebagai tindakan yang tidak adil dan tidak masuk akal. Dalam upaya melindungi kepentingan national dan keamanan ekonominya, kementerian menyatakan bahwa India akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan seperti negara-negara besar lainnya.
Selama tahun lalu, impor minyak dari Rusia menyuplai sekitar 35 hingga 40 persen dari total kebutuhan minyak India. Ini menunjukkan betapa tergantungnya India pada pasokan energi dari Rusia dalam konteks dinamika geopolitik dan ekonomi global yang terus berubah. Dalam kondisi ini, India bertekad untuk tetap menjaga jalur perdagangan yang saling menguntungkan, meskipun di tengah tekanan dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Kendati berhadapan dengan tantangan ini, India menunjukkan keteguhan untuk terus menjalankan kebijakan perdagangan sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan nasionalnya. Ini menyoroti posisi India sebagai pemain kunci di panggung internasional, berupaya untuk seimbang dalam hubungan dengan berbagai negara, termasuk mereka yang mengkritik sikapnya terhadap Rusia.
Sikap India yang tegas menegaskan bahwa mereka tidak akan menyerah pada tekanan luar, dan akan terus berupaya menjaga kestabilan ekonomi yang lebih luas, termasuk dalam hal ketahanan energi. Kementerian Luar Negeri India berharap bahwa langkah-langkah yang diambil mereka akan memberikan sinyal jelas kepada negara-negara lain bahwa India bersikeras untuk menjaga kedaulatan dan kepentingan nasionalnya di tengah gejolak politik global.