China Desak Israel Hentikan Rencana Pengambilalihan Kota Gaza

by -15 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Kementerian Luar Negeri China menegaskan penolakannya terhadap rencana Israel untuk mengambil alih Kota Gaza. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyatakan bahwa China sangat prihatin dengan keputusan Israel tersebut dan mendesak agar Israel segera menghentikan langkah berbahaya tersebut. Menurut Guo, Kota Gaza adalah milik rakyat Palestina dan merupakan bagian integral dari wilayah Palestina.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan bahwa tentara Israel bersiap untuk mengambil alih kendali Kota Gaza sambil menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di luar zona pertempuran. Kabinet Israel juga telah memberikan persetujuan terhadap rencana tersebut dan menyetujui lima prinsip utama untuk mengakhiri perang. Kelima prinsip tersebut meliputi pembongkaran kelompok Palestina Hamas, pemulangan semua sandera baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, pelucutan senjata Jalur Gaza, penjaminan kendali keamanan Israel atas wilayah tersebut, serta pembentukan pemerintahan sipil yang tidak dipimpin oleh Hamas maupun Otoritas Palestina.

Menanggapi rencana tersebut, Guo Jiakun menegaskan bahwa cara yang tepat untuk meredakan krisis kemanusiaan di Gaza dan mewujudkan pembebasan orang-orang yang ditahan adalah dengan segera melakukan gencatan senjata. Menurutnya, kunci untuk menyelesaikan konflik di Gaza secara menyeluruh adalah melalui gencatan senjata. China siap bekerja sama dengan komunitas internasional lainnya untuk menghentikan pertempuran di Gaza sedini mungkin dan meringankan bencana kemanusiaan yang terjadi.

Guo juga menekankan pentingnya menerapkan solusi dua negara untuk mencapai perdamaian penuh, adil, dan tahan lama atas masalah Palestina. Menurutnya, inilah satu-satunya cara untuk membuka jalan bagi berakhirnya konflik dan menegakkan keamanan di kawasan tersebut.

Sebelumnya, China juga telah menolak rencana Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang ingin mengambil alih Jalur Gaza dan memindahkan warga Palestina ke negara-negara tetangga. China menegaskan bahwa prinsip “rakyat Palestina memerintah Palestina” harus ditegakkan dalam pemerintahan pascakonflik di Gaza dan menentang pemindahan paksa penduduk Gaza. China berharap semua pihak terkait akan memanfaatkan kesempatan gencatan senjata dan pemerintahan pascakonflik di Gaza untuk membawa masalah Palestina kembali ke jalur penyelesaian politik berdasarkan solusi dua negara, guna mencapai perdamaian abadi di Timur Tengah.

Selain itu, China juga mendukung rencana rekonstruksi Gaza yang diprakarsai oleh Mesir dan negara-negara Arab lainnya. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menegaskan bahwa Gaza adalah milik rakyat Palestina dan merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah Palestina. Wang Yi menekankan bahwa setiap perubahan paksa terhadap status Gaza hanya akan menciptakan “kekacauan baru” dan mendesak masyarakat internasional untuk mendorong gencatan damai yang langgeng, meningkatkan bantuan kemanusiaan, dan menegakkan prinsip “rakyat Palestina mengatur Palestina”. China juga menegaskan kembali dukungannya terhadap negara Palestina dan solusi dua negara sebagai landasan penyelesaian konflik di Timur Tengah.

Dengan demikian, China secara konsisten menegaskan penolakannya terhadap rencana pengambilalihan Kota Gaza oleh Israel dan pemindahan paksa warga Palestina, serta mendukung upaya rekonstruksi Gaza yang diprakarsai oleh negara-negara Arab. China menekankan pentingnya solusi dua negara untuk mencapai perdamaian yang adil dan langgeng di Timur Tengah.