Pembangunan infrastruktur pendidikan di Indonesia telah menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran pendidikan yang mencapai rekor tertinggi, dengan penekanan pada perbaikan sarana dan prasarana pendidikan serta digitalisasi pembelajaran. Program strategis ini bertujuan menciptakan sumber daya manusia yang kompetitif dan tangguh, dengan melibatkan kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan SDM unggul.
Salah satu langkah signifikan dalam pembangunan infrastruktur pendidikan adalah revitalisasi SD Negeri 020 Sepaku. Pada 1 November 2023, Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono, dan sejumlah pejabat lainnya menghadiri peletakan batu pertama revitalisasi sekolah tersebut. Proyek ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah 3T, dengan target penyelesaian dalam waktu 10 bulan.
Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyalurkan berbagai bentuk bantuan pendidikan untuk memastikan akses pendidikan yang lebih merata. Bantuan tersebut meliputi Program Indonesia Pintar yang menjangkau jutaan siswa dari keluarga kurang mampu, serta Kartu Indonesia Pintar Kuliah yang membantu mahasiswa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Program Afirmasi Pendidikan Menengah dan Afirmasi Pendidikan Tinggi juga telah dilaksanakan untuk mendukung siswa dan mahasiswa dari daerah 3T.
Pemerintah juga telah menyesuaikan satuan biaya Bantuan Operasional Satuan Pendidikan antara daerah perkotaan dengan daerah 3T, guna memastikan pemerataan kualitas pendidikan. Selain itu, program Merdeka Belajar yang diterapkan dalam tiga tahun terakhir telah menunjukkan dampak positif, dengan peningkatan signifikan dalam capaian literasi dan numerasi siswa. Sekolah-sekolah yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka terbukti memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan yang belum menerapkannya.
Dalam upaya memperkuat link and match antara pendidikan dan industri, Kemendikbud terus memberikan dukungan kepada sekolah dan perguruan tinggi untuk mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Kerja sama dengan pemerintah daerah, Kementerian Perindustrian, Kementerian Ketenagakerjaan, dan lembaga lainnya juga diperkuat untuk memastikan lulusan pendidikan vokasi siap menghadapi tantangan industri. Selain itu, program Kampus Mengajar turut dilibatkan untuk membantu guru-guru di daerah 3T, dengan mahasiswa membantu mengajar dan menginspirasi peserta didik di sana.
Secara keseluruhan, upaya pemerintah dalam pembangunan infrastruktur pendidikan dan program-program pendukung lainnya menunjukkan komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan di Indonesia. Dengan dukungan berbagai pihak dan implementasi kebijakan yang tepat, diharapkan Indonesia dapat mencetak generasi muda yang unggul dan siap bersaing di tingkat global.