Pelatihan Budidaya Alpukat untuk Palestina oleh Indonesia dan JICA

by -15 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Pemerintah Indonesia bersama Jepang melalui Japan International Cooperation Agency baru-baru ini meluncurkan program pelatihan budidaya alpukat untuk Palestina. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dorongan terhadap kualitas produksi dan pemasaran alpukat, yang berpotensi menjadi sumber pendapatan penting bagi Palestina. Di dalam agenda peluncuran yang berlangsung di Malang, Jawa Timur, Kepala Biro Internasional Kementerian Pertanian Indonesia, Ade Candradijaya, menekankan peran alpukat sebagai komoditas pertanian dengan nilai ekonomi yang tinggi di Palestina.

Ade menjelaskan bahwa alpukat memiliki prospek yang cerah untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi Palestina, yang masih berjuang dengan tantangan-tantangan lain. Melalui pelatihan ini, Indonesia berkomitmen untuk berbagi praktik dan pengalaman terbaik dalam budidaya alpukat. Menurutnya, hal ini adalah satu dari banyak cara Indonesia untuk mendukung pembangunan ekonomi di Palestina.

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, menyambut baik inisiatif ini dan mengapresiasi bantuan berkelanjutan dari pemerintah Indonesia dan JICA. Dia menegaskan bahwa sektor agrikultur adalah salah satu pilar utama bagi perekonomian Palestina, dan dukungan dalam bentuk pelatihan semacam ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kapasitas para petani.

Pelatihan yang bertajuk “Kerjasama Triangular Selatan-Selatan mengenai Pengelolaan Pertanian Tanaman Buah Tropis Alpukat Terintegrasi untuk Palestina” diadakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan. Agenda ini dijadwalkan dilaksanakan dari 11 hingga 25 Agustus 2025 dan diikuti oleh 15 peserta yang mewakili pemerintah Palestina. Dalam program ini, mereka akan mempelajari seluruh aspek dari pertanian alpukat hingga pemasaran, dengan pembelajaran dilakukan melalui sesi teori dan praktik di sejumlah lokasi di Indonesia, termasuk Surabaya, Malang, Gresik, Klaten, Subang, dan Bogor.

Jimbo Naomi, Senior Representative JICA Indonesia, mempertegas bahwa pelatihan ini mencerminkan komitmen kuat Jepang dan Indonesia untuk memberikan dukungan terhadap pembangunan Palestina. Sejak 2007, kedua negara telah menjalin berbagai kerja sama yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi rakyat Palestina. Pelatihan ini menjadi bagian dari tahap kedua program Pengembangan Kapasitas yang didukung oleh Konferensi Kerja sama Negara-Negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina, yang diinisiasi oleh Jepang pada tahun 2013.

Keseluruhan usaha ini merupakan bagian dari impian yang lebih besar dalam memperkuat kapasitas pertanian di Palestina, terkhusus dalam budidaya alpukat yang memiliki potensi untuk membuka lapangan kerja baru dan mendongkrak pendapatan petani lokal. Dalam jangka panjang, program ini diharapkan bisa meningkatkan mutu kehidupan masyarakat Palestina dan mempercepat proses pemulihan ekonomi mereka.

Dengan adanya pelatihan ini, para peserta akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam industri pertanian, serta mampu menerapkan pengetahuan baru yang didapat untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing produk pertanian di pasar global. Harapannya, alpukat menjadi salah satu komoditas unggulan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Palestina serta menciptakan peluang ekonomi yang lebih baik.

Inisiatif ini tentunya menjadi langkah konkret bagi Indonesia dan Jepang untuk terus mendukung perkembangan Palestina. Dengan berbagai skema kerjasama yang terjalin, diharapkan hubungan diplomasi dan perdagangan antara kedua negara dapat semakin erat, sehingga dapat membantu Rusia menjadi lebih mandiri dan sejahtera.