Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara di Youth Advisory Group PBB untuk Perubahan Iklim

by -13 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Indonesia, yang diwakili oleh sociopreneur Zagy Berian, baru saja mendapatkan kehormatan menjadi satu-satunya negara dari Asia Tenggara yang terpilih sebagai anggota dalam kelompok penasihat muda Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk perubahan iklim. Pengumuman ini merupakan langkah bersejarah, karena untuk pertama kalinya, Zagy Berian akan bergabung dengan kelompok ketiga Youth Advisory Group on Climate Change yang dipimpin oleh Sekjen PBB, Antonio Guterres.

Guterres mengungkapkan kebanggannya atas peluncuran kelompok tersebut, yang kini diperluas dari tujuh anggota menjadi 14. Dalam pernyataannya, ia menyampaikan bahwa perluasan ini memberikan lebih banyak ruang bagi suara muda di meja perundingan, mendorong kepemimpinan pemuda, dan memfasilitasi tindakan konkret dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tren global yang mengkhawatirkan, di mana ruang gerak sipil menyusut dan keterbatasan pendanaan semakin mengancam aktivisme pemuda serta keterlibatan mereka dalam isu-isu iklim yang mendesak.

Pengumuman mengenai keanggotaan penasihat muda ini bertepatan dengan Hari Internasional Pemuda yang diperingati pada tanggal 12 Agustus. Dalam konteks ini, kelompok penasihat muda diharapkan dapat memberikan masukan praktis, menggambarkan pandangan yang beragam dari kalangan anak muda, dan memberikan rekomendasi yang jelas untuk mempercepat upaya PBB dalam menghadapi krisis iklim global. Zagy Berian sendiri merupakan sosok berpengaruh di bidang energi terbarukan, dan telah berkontribusi signifikan dalam menggerakkan gerakan keadilan iklim berbasis pemuda di Indonesia dan Asia.

Zagy adalah pendiri Society of Renewable Energy, yang telah berhasil menginspirasi dan membangun jaringan luas pemuda di seluruh Indonesia. Saat ini, dia juga menjabat sebagai Regional Facilitator untuk Youth Climate Justice Fund di Asia, di mana dia mendukung inisiatif-inisiatif keadilan iklim di tingkat akar rumput. Selain itu, Zagy memiliki keterlibatan aktif dalam berbagai forum dan kelompok kerja di tingkat internasional, termasuk G20 Energy Transition Working Group yang bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.

Selama masa jabatannya, Zagy berusaha untuk mengintegrasikan solusi energi bersih ke dalam praktik pertanian berkelanjutan. Salah satu inisiatif penting yang telah dia laksanakan adalah program pendidikan dan kesadaran mengenai energi terbarukan yang dilakukan di Pati, Jawa Tengah. Dalam program ini, dia berkolaborasi dengan petani lokal, membantu mereka memahami manfaat dari penggunakan energi bersih dalam menjalankan praktik pertanian mereka.

Keanggotaan Zagy dalam Youth Advisory Group on Climate Change membuka jalan bagi lebih banyak pemuda untuk terlibat dalam isu perubahan iklim dan mengambil peran aktif dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan. Dengan kehadiran anggota baru lainnya dari berbagai negara, termasuk Makedonia Utara, Barbados, Swedia, AS, Bangladesh, Kenya, Bolivia, Jerman, Samoa, Afrika Selatan, Brasil, dan Polandia, kelompok ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam mengatasi tantangan global yang kian mendesak.

Setiap anggota kelompok penasihat ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berharga, dengan membawa perspektif unik dari latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing. Dengan demikian, keberadaan mereka dapat memperkaya dialog global tentang perubahan iklim dan mendukung realisasi aksi-aksi konkret yang lebih efektif.

Pentingnya keterlibatan pemuda dalam upaya perubahan iklim semakin terlihat, terutama di tengah tantangan yang dihadapi dunia saat ini. Diskusi dan kebijakan yang dihasilkan dari kelompok ini diharapkan dapat membentuk masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi generasi yang akan datang. Zagy Berian, dengan rekam jejak dan kontribusinya, akan memainkan peran kunci dalam memastikan bahwa suara muda didengar dan diakomodasi dalam proses pengambilan keputusan yang berpengaruh.

Melalui penguatan peran pemuda dalam aksi iklim global, diharapkan akan ada upaya kolektif yang lebih baik dalam merespons isu-isu lingkungan yang semakin kritis. Seiring dengan bertambahnya anggota muda di forum internasional ini, semoga akan tercipta upaya kolaboratif yang akan membuahkan hasil dalam memerangi krisis iklim dan mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi seluruh umat manusia.