Pada Rabu, 13 Agustus 2025, Satuan Tugas Garuda Merah Putih II berangkat menuju Gaza, Palestina, untuk melaksanakan misi kemanusiaan yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Misi ini merupakan perintah langsung dari Presiden Republik Indonesia, yang disampaikan melalui Kepala Kantor Komunikasi Presiden. Indonesia berperan aktif dalam mendukung penyaluran bantuan kemanusiaan melalui operasi airdrop dari Pangkalan Aju Yordania.
Bantuan yang dibawa oleh Satuan Tugas Garuda Merah Putih II terdiri dari 800 ton bahan makanan, obat-obatan, dan selimut. Bantuan tersebut diangkut menggunakan dua pesawat Super Hercules dan akan diterjunkan dari udara. Misi ini menjadi bentuk nyata komitmen Indonesia dalam mendukung upaya kemanusiaan internasional, sekaligus mempererat hubungan persahabatan dengan negara-negara sahabat di kawasan Timur Tengah.
Sebelum pemberangkatan, Kepala Badan Cadangan Nasional Kementerian Pertahanan, Letjen TNI Gabriel Lema, yang juga menjabat sebagai Asisten Operasi Panglima TNI, memimpin apel kesiapan Satuan Tugas Garuda Merah Putih II di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Badan Logistik Pertahanan Kemhan, Marsdya TNI Yusuf Jauhari, M.Eng. Usai apel, dilaksanakan gelar perlengkapan dan pengecekan payung parasut yang akan digunakan, serta pesawat yang disiapkan untuk misi ini.
Misi kemanusiaan ini direncanakan berlangsung selama 12 hari, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Seluruh bantuan akan dikirimkan menggunakan metode airdrop melalui penerbangan dari Mesir dan Yordania. Untuk mendukung operasi ini, Satuan Tugas Garuda Merah Putih II menyiapkan dua pesawat milik TNI Angkatan Udara.
Selain itu, Indonesia juga menargetkan akan mengirim bantuan kemanusiaan senilai USD 2 juta atau sekitar Rp3,2 triliun untuk warga Gaza yang terdampak perang Israel dan Hamas. Pengiriman bantuan tersebut akan disalurkan melalui puluhan badan dan lembaga kemanusiaan yang dikoordinir oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Kampanye penggalangan bantuan ini diinisiasi oleh Kementerian Luar Negeri RI, Majelis Ulama Indonesia, dan Badan Amil Zakat Nasional, dengan menggandeng puluhan lembaga kemanusiaan termasuk MER-C, KitaBisa, POROZ, FOZ, dan masih banyak lagi.
Proses pengumpulan bantuan dimulai pada bulan Ramadan 2025. Selain bantuan kemanusiaan, kampanye tersebut juga menargetkan akan melaksanakan program rekonstruksi Gaza yang turut mendapat dukungan dari negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dan Liga Arab. Wakil Menteri Luar Negeri RI Anis Matta menyebutkan bahwa hampir setengah dari OKI memiliki kontribusi dalam rekonstruksi Gaza.
Dengan berbagai upaya tersebut, Indonesia menunjukkan komitmen dan solidaritasnya dalam membantu meringankan beban kemanusiaan di Gaza, serta memperkuat hubungan persahabatan dengan negara-negara sahabat di kawasan Timur Tengah.