China dan India Rencanakan Pembukaan Kembali Jalur Penerbangan Langsung

by -15 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Kementerian Luar Negeri China mengumumkan rencana untuk membuka kembali jalur penerbangan langsung antara China dan India, yang akan menghubungkan lebih dari 2,8 miliar penduduk kedua negara melalui jalur udara. Dalam pernyataan resmi, Juru Bicara Kementerian tersebut, Lin Jian, menyampaikan bahwa pembukaan kembali penerbangan langsung ini akan memfasilitasi perjalanan lintas batas, pertukaran, dan kerja sama yang lebih erat antara kedua negara.

Lin menjelaskan bahwa pemerintah China telah aktif berkomunikasi dengan pihak berwenang India guna mempermudah proses ini. “China dan India adalah negara berkembang yang besar serta memainkan peran penting dalam ‘Global South’. Kerjasama yang seimbang antara kedua negara, layaknya mitra yang saling mendukung, adalah langkah yang tepat untuk mencapai kesuksesan bersama,” tuturnya.

China menunjukkan kesiapan untuk berkolaborasi dengan India dalam meneruskan kesepahaman yang telah dicapai antara para pemimpin kedua negara. Lin Jian menjelaskan bahwa ada upaya untuk meningkatkan rasa saling percaya dalam bidang politik serta memperluas pertukaran dan kolaborasi dalam berbagai aspek, sambil tetap memperhatikan gambaran yang lebih luas. Dalam kerangka ini, kedua negara juga terus meningkatkan koordinasi dan kerja sama di platform multilateral, seperti Organisasi Kerja Sama Shanghai, guna mendorong hubungan yang sehat dan stabil.

Lin Jian menambahkan bahwa interaksi antara China dan India berlangsung di berbagai tingkatan, dan keduanya berkomitmen untuk mengembangkan hubungan yang berkelanjutan. Proses perdagangan bilateral antara China dan India tercatat mencapai lebih dari 110 miliar dolar AS dalam tahun 2023, meskipun tanpa adanya penerbangan langsung. Sebelum pandemi COVID-19 melanda, maskapai IndiGo dari India telah menerbangi rute ke Chengdu dan Guangzhou dari Delhi dan Kolkata. Maskapai Air India juga sebelumnya terbang ke Shanghai, namun akhirnya menghentikan operasional tersebut.

Pemerintah India secara aktif mendorong maskapai-maskapai domestiknya, seperti Air India dan IndiGo, untuk segera merencanakan penerbangan menuju China. Rute-rute yang berpotensi dibuka antara lain dari New Delhi ke Beijing, Shanghai, dan dari Mumbai ke Guangzhou. Dengan mempertimbangkan tren permintaan pasar penerbangan saat ini, diperkirakan penerbangan awal akan dilakukan dengan frekuensi menengah, seperti tiga hingga empat kali dalam seminggu, dan dapat ditambah sesuai kebutuhan penumpang.

Maskapai penerbangan di India telah diminta untuk bersiap-siap dalam menjalankan rencana penerbangan menuju China. Pengumuman resmi tentang penerbangan ini diharapkan akan dilakukan setelah Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Shanghai pada akhir Agustus di Tianjin, China. Penerbangan langsung diharapkan dapat dilaksanakan dalam satu atau dua bulan mendatang.

Membuka kembali jalur penerbangan ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata, mengingat selama ini volume perjalanan antara China dan India belum mencapai tingkat tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan sekitarnya. Terlepas dari latar belakang yang beragam, dengan langkah ini, diharapkan kerja sama dan interaksi antara kedua negara akan semakin meningkat, memberikan manfaat bagi masyarakat dan ekonomi masing-masing.