Threads, platform media sosial terbaru dari Meta, telah meluncurkan pendekatan baru dalam proses pendaftaran. Sebelumnya, Threads bergantung pada sistem onboarding yang memanfaatkan Instagram, di mana pengguna diminta untuk mengimpor profil, pengikut, serta identitas mereka dari Instagram. Strategi ini terbukti efektif dalam mendorong pertumbuhan yang pesat sejak peluncurannya, dengan jutaan pengguna yang mendaftar dalam waktu singkat. Namun, popularitas yang mengesankan tersebut tidak lepas dari kritik.
Banyak pengguna merasa bahwa konten di Threads seringkali tidak memenuhi harapan mereka. Mereka mengeluhkan kehadiran konten dangkal yang didominasi oleh pengguna Instagram yang lebih mengutamakan engagement ketimbang kualitas diskusi. Pengguna yang berharap dapat terlibat dalam percakapan yang lebih cerdas dan nuansa yang lebih dalam, mistis di berbagai platform, merasakan kekecewaan. Rasa frustasi ini muncul karena beragam konten yang ditampilkan tidak menggambarkan keinginan para pengguna yang mendambakan interaksi yang lebih bermakna.
Menyadari hal ini, Meta mengambil langkah strategis untuk memperluas basis pengguna melalui Facebook. Dengan membuka opsi pendaftaran via Facebook, perusahaan ingin menjangkau pengguna dengan karakteristik yang berbeda dari Instagram. Meskipun Facebook seringkali dicap sebagai platform yang dipenuhi spam dan konten berulang, langkah ini menunjukkan sebuah transisi menuju pendekatan yang lebih bervariasi untuk pertumbuhan Threads. Dengan memperkenalkan registrasi lewat Facebook, Meta menunjukkan ambisi untuk menjadikan Threads sebagai platform yang lebih otonom dan tidak hanya terpaku pada bayang-bayang Instagram.
Langkah ini semakin diperkuat dengan pernyataan dari Adam Mosseri, Kepala Instagram, pada November 2024, yang menginformasikan rencana menghapus proses impor grafik jejaring sosial dari Instagram saat onboarding. Penghapusan ini merupakan titik balik penting bagi Threads, menunjukkan bagaimana Meta berkomitmen untuk merestrukturisasi platformnya agar memiliki identitas yang lebih jelas. Bukan hanya berfungsi sebagai ekstensi dari Instagram, tetapi Threads sedang ditempa untuk menjadi entitas yang mandiri dengan visi dan misi yang berbeda.
Pada bulan Juni 2025, Threads memasuki fase uji coba baru dengan menghadirkan fitur kotak masuk pesan langsung secara terpisah. Sebelumnya, Threads sangat bergantung pada fitur DM Instagram, namun dengan pengujian ini, Threads menunjukkan keinginannya untuk mengembangkan sistem komunikasi yang lebih mandiri. Fitur baru ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi pengguna untuk berinteraksi tanpa harus terikat pada tradisi dan pola komunikasi di platform lain.
Sebagai bagian dari evolusi ini, ginat Threads untuk menghadirkan konten berkualitas juga akan menjadi fokus utama. Dengan langkah-langkah ini, Meta berharap bisa membangun komunitas yang lebih terlibat, memberikan ruang bagi diskusi yang lebih mendalam dan bernuansa. Pengguna kini diharapkan dapat menemukan sebuah platform di mana mereka dapat bebas berekspresi tanpa merasa terjebak dalam konten yang monoton.
Transformasi yang sedang dilakukan Threads mencerminkan usaha Meta untuk mendefinisikan ulang media sosial dan bagaimana orang berinteraksi di dalamnya. Dengan menetapkan landasan yang lebih jelas dan mengedepankan kualitas interaksi, Meta berusaha melepaskan diri dari stigma yang sering menghinggapi platform-platform besar saat ini. Threads berpotensi untuk menjadi ruang sosial yang tidak hanya sekadar tempat berbagi konten, tetapi juga sebagai tempat bertukar ide dan pandangan.
Dengan langkah-langkah progresif yang diambil, masa depan Threads tampak menjanjikan. Platform ini berpotensi bukan hanya bersaing dengan aplikasi lain, tetapi juga menciptakan identitas yang kuat sebagai platform yang menyediakan ruang bagi diskusi yang lebih cerdas dan berkualitas. Dalam upaya untuk mencapai tujuan ini, setiap tahapan yang diambil akan sangat berpengaruh terhadap arah dan keberlanjutan Threads sebagai salah satu platform media sosial terdepan di era digital saat ini.