Hubungan AS-China Memanas: Permintaan Chip Nvidia Meningkat di Tengah Larangan Perdagangan

by -13 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Hubungan antara Amerika Serikat dan China semakin memanas akibat kebijakan perdagangan internasional yang ketat. Salah satu langkah signifikan adalah pencabutan larangan ekspor chip AI H20 ke China oleh AS, yang sebelumnya diberlakukan selama beberapa bulan. Di sisi lain, China berupaya keras mengurangi ketergantungannya pada chip buatan AS.

Permintaan akan chip Nvidia, terutama di sektor akademik dan industri, terus meningkat. Bukti nyata dari tren ini adalah pemesanan 300.000 chip AI H20 oleh Nvidia ke TSMC, yang menunjukkan tingginya kebutuhan di pasar teknologi.

Di tengah permintaan yang melonjak ini, pemerintah AS mengambil langkah pragmatis dengan meminta Nvidia dan AMD untuk membayar komisi sebesar 15 persen dari pendapatan penjualan chip AI mereka ke China. Kesepakatan ini menjadi syarat bagi kedua perusahaan untuk mendapatkan izin ekspor ke pasar China. CEO Nvidia, Jensen Huang, mencapai kesepakatan ini dengan Presiden Donald Trump beberapa hari sebelum Departemen Perdagangan AS memberikan izin kepada kedua perusahaan tersebut untuk menjual chip AI ke China.

Sementara itu, kebijakan China yang menerapkan larangan pembelian chip H20 Nvidia berdampak langsung pada perusahaan teknologi China seperti Tencent, ByteDance, dan Baidu. Perusahaan-perusahaan ini terjebak antara kebutuhan akan teknologi canggih dan tekanan untuk mendukung agenda kemandirian nasional.

Selain itu, Nvidia menghadapi kerugian signifikan akibat pembatasan ekspor chip ke China. Pada kuartal pertama tahun fiskal 2026, perusahaan melaporkan kerugian sebesar 4,5 miliar dolar AS akibat pembatasan lisensi yang menghalangi penjualan chip AI H20 ke perusahaan-perusahaan di China. Selain itu, Nvidia juga menyatakan bahwa mereka gagal mengirimkan tambahan pendapatan sebesar 2,5 miliar dolar AS dari chip H20 pada periode yang sama karena aturan tersebut.

Sebagai respons terhadap kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintah AS, Nvidia mengumumkan rencana ekspansi besar-besaran dengan membangun fasilitas produksi chip kecerdasan buatan di Amerika Serikat. Langkah ini mencakup pembangunan lebih dari satu juta kaki persegi ruang manufaktur di Arizona dan Texas, dengan tujuan memproduksi dan menguji chip AI terbaru mereka di dalam negeri. Produksi massal di fasilitas baru di Texas diperkirakan akan dimulai dalam 12 hingga 15 bulan ke depan.

Langkah-langkah ini mencerminkan dinamika kompleks dalam hubungan perdagangan antara AS dan China, serta tantangan yang dihadapi oleh perusahaan teknologi dalam menavigasi kebijakan perdagangan internasional yang terus berkembang.