Jakarta – BMW, sebagai salah satu merek mobil premium yang paling diminati, telah menjadi simbol prestise di berbagai kalangan. Keberadaan mobil ini di jalanan tidak hanya mencerminkan kemewahan, tetapi juga menunjukkan status sosial pemiliknya. Namun, satu pertanyaan klasik yang sering muncul adalah berapa gaji minimal seorang karyawan untuk bisa membawa pulang BMW baru?
Di pasar Indonesia, varian BMW terendah yang tersedia adalah 218i Gran Coupé M Sport yang dijual dengan harga Rp 935 juta on the road. Sementara itu, model terbaru dari BMW, yaitu THE NEW 218 Gran Coupé M Sport, sudah mencapai harga Rp 1,048 miliar on the road. Harga-harga tersebut tentu menjadi pertimbangan tersendiri bagi para calon pemilik.
Dalam sebuah diskusi yang berlangsung di acara Handover Ceremony Maybank Marathon 2025 di Jakarta, Yonatan Bhakti, Kepala Layanan Keuangan BMW Group Indonesia, mengungkapkan bahwa karakteristik pasar mobil premium sangat berbeda dibandingkan dengan segmen massal. Menurutnya, konsumen di segmen premium cenderung tidak membeli kendaraan dari tabungan, melainkan dari pendapatan dividen atau investasi. Hal ini menjadikan BMW lebih terjangkau bagi kalangan yang memiliki sumber pendapatan yang cukup tinggi.
BMW Indonesia melakukan survei yang menunjukkan bahwa mayoritas konsumen mereka memiliki pendapatan di atas Rp 150 juta per bulan. Pendapatan ini umumnya berasal dari pemilik bisnis dan bukan karyawan, meskipun ada juga karyawan yang mampu membeli. Dengan kata lain, untuk bisa memiliki BMW baru, gaji bulanan sebesar Rp 150 juta dianggap sebagai titik aman. Namun, angka ini tidak bersifat mutlak, karena berbagai faktor lain seperti skema cicilan, tenor, dan bunga pinjaman juga dapat memengaruhi kemampuan finansial seseorang untuk membeli kendaraan premium.
Lantas, bagaimana jika gaji bulanan seseorang berkisar antara Rp 75 juta hingga Rp 100 juta? Yonatan menegaskan bahwa meskipun gaji tersebut lebih rendah, tetap ada kemungkinan untuk membeli BMW baru, asalkan menggunakan fasilitas pembiayaan dari bank. Dia menjelaskan bahwa lembaga keuangan berperan penting dalam memberikan akses kepada konsumen yang mungkin berada di segmen gaji di bawah Rp 150 juta.
Keterbatasan dalam pembiayaan mobil premium memang dapat menjadi tantangan. Namun, Yonatan menekankan bahwa kolaborasi yang solid antara BMW dengan lembaga pembiayaan akan memberikan lebih banyak peluang bagi masyarakat yang ingin memiliki mobil tersebut. Dia menambahkan bahwa bank memiliki parameter tertentu yang harus dipenuhi, yang berfungsi untuk menjaga kelayakan bagi calon debitur.
Hitung-hitungan kasar menunjukkan bahwa gaji Rp 150 juta per bulan adalah gambaran realistis bagi mereka yang berniat untuk membeli BMW baru tanpa terlalu membebani pengeluaran bulanan. Meskipun begitu, dengan pendekatan yang tepat terhadap pembiayaan, karyawan yang memiliki gaji antara Rp 75 juta hingga Rp 100 juta per bulan juga tetap memiliki peluang untuk memiliki sedan asal Jerman ini.
Dengan berbagai opsi pembiayaan yang tersedia, kemungkinan untuk memiliki BMW tidak hanya bergantung pada kekuatan finansial di awal, tetapi juga pada strategi perencanaan keuangan yang baik. Bagi mereka yang telah lama mengimpikan untuk memiliki kendaraan premium seperti BMW, pemahaman akan skema pembiayaan dapat membuka pintu yang selama ini dianggap tertutup.
Mobil-mobil BMW memang dirancang dengan performa, desain, dan teknologi tinggi yang membuatnya unggul di segmen otomotif. Namun, di balik desain elegan dan performa canggih tersebut, ada cerita yang lebih dalam mengenai keputusan finansial yang diambil oleh pemiliknya. Gaji tinggi menjadi salah satu kriteria penting, tetapi dengan strategi finansial yang baik, lebih banyak orang bisa menjangkau impian mereka untuk memiliki mobil mewah ini.