Hujan Deras Landa Mumbai, 25 Penerbangan Tertunda dan Jalanan Terendam Banjir

by -11 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Pada awal Juni 2025, Mumbai, ibu kota keuangan India, mengalami hujan deras yang mengakibatkan banjir parah dan gangguan signifikan pada infrastruktur kota. Curah hujan yang tercatat melebihi 500 milimeter dalam waktu hampir 80 jam, menyebabkan 25 penerbangan di Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji ditunda. Kendaraan-kendaraan terjebak di jalan-jalan yang tergenang air setinggi lutut hingga pinggang, sementara beberapa bus terendam sebagian. Para pengendara sepeda motor terlihat mendorong kendaraan mereka melewati jalan yang terendam banjir di luar Stasiun Kereta Kurla.

Layanan kereta api di jalur “Harbour Line” dihentikan sementara karena jalur kereta terendam banjir. Sekolah, perguruan tinggi, dan institusi pendidikan lainnya di seluruh Mumbai ditutup, dengan peringatan dari Departemen Meteorologi India yang memperkirakan hujan lebat akan berlanjut setidaknya hingga Selasa malam waktu setempat. Peringatan merah dari IMD untuk hujan lebat hingga sangat lebat terus berlanjut selama tiga hari berturut-turut.

Sebelumnya, pada 26 Mei 2025, hujan deras mengguyur Mumbai, menandai awal musim hujan yang datang lebih awal dari biasanya. Badan meteorologi setempat menyebutkan bahwa kedatangan hujan tahun ini terjadi hampir dua minggu lebih cepat dibanding rata-rata tahunan. Kepala Stasiun Cuaca Mumbai, Shubhangi Bhute, dari Departemen Meteorologi India, menyatakan bahwa hujan kali ini merupakan yang paling awal sejak pencatatan dimulai pada 2011.

Musim hujan di India, yang berlangsung dari Juni hingga September, sering kali membawa dampak signifikan bagi Mumbai. Pada tahun 2019, hujan deras menyebabkan dinding-dinding roboh di kota ini, menewaskan 30 orang dan mengganggu transportasi udara serta kereta api. Pada tahun 2017, hujan lebat menyebabkan tembok roboh di area perkampungan di Malad, pinggiran barat Mumbai, menewaskan sedikitnya 13 orang.

Selain itu, pada 19 Juli 2023, hujan deras menyebabkan tanah longsor di desa Irshalwadi, distrik Raigad, Maharashtra, sekitar 60 km dari Mumbai. Longsor tersebut menewaskan sedikitnya 26 orang, dengan lebih dari 100 orang diperkirakan terjebak di bawah puing-puing. Tim penyelamat menghadapi tantangan besar dalam upaya evakuasi di tengah hujan lebat dan medan yang sulit dijangkau.

Banjir dan tanah longsor yang sering terjadi selama musim hujan di Mumbai menyoroti pentingnya perencanaan kota yang lebih baik dan peningkatan infrastruktur untuk mengurangi dampak bencana alam. Pemerintah setempat dan nasional perlu bekerja sama untuk memastikan sistem drainase yang efektif, perbaikan bangunan yang rentan, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang risiko bencana. Dengan langkah-langkah preventif yang tepat, diharapkan dampak negatif dari musim hujan dapat diminimalkan, sehingga Mumbai dapat menghadapi tantangan cuaca ekstrem dengan lebih baik di masa depan.