Qatar dan Mesir Tunggu Tanggapan Israel Terkait Gencatan Senjata di Gaza

by -12 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Pada Selasa, 19 Agustus 2025, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari, mengumumkan bahwa Mesir dan Qatar sedang menunggu tanggapan resmi dari Israel terkait usulan gencatan senjata selama dua bulan di Jalur Gaza. Usulan ini telah disetujui oleh Hamas, yang telah menerima proposal tersebut. Al Ansari menambahkan bahwa belum ada kerangka waktu spesifik yang ditetapkan, dan Israel sedang mempertimbangkan usulan tersebut.

Sebelumnya, pada Senin, penasihat utama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Dmitry Gendelman, mengonfirmasi kepada RIA Novosti bahwa Israel telah menerima tanggapan dari Hamas terkait usulan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera. Sumber dari Mesir menyatakan bahwa rencana tersebut telah disampaikan kepada Hamas dan Israel pada 17 Agustus, yang mencakup penghentian permusuhan sepenuhnya, pembebasan separuh sandera Israel yang masih ditawan Hamas dengan imbalan tahanan Palestina, dan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Meskipun Hamas telah menyetujui usulan tersebut, Israel belum memberikan tanggapan resmi. Sementara itu, situasi di Gaza semakin memprihatinkan. Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban tewas Palestina telah mencapai lebih dari 62.000 orang sejak dimulainya konflik pada Oktober 2023. Krisis kemanusiaan semakin parah dengan meningkatnya jumlah korban akibat kelaparan dan terbatasnya akses bantuan kemanusiaan.

Di sisi lain, protes besar-besaran terjadi di Israel, dengan puluhan ribu orang turun ke jalan untuk mendesak pemerintah mencapai kesepakatan guna membawa pulang 50 sandera yang masih ditahan di Gaza. Meskipun demikian, Perdana Menteri Netanyahu menghadapi tekanan dari koalisi sayap kanan dan publik yang mendesak agar Hamas didemiliterisasi sepenuhnya dan kontrol keamanan Israel tetap ada di Gaza.

Sementara itu, rencana Israel untuk mengambil alih kontrol penuh atas Kota Gaza telah memicu kecaman internasional. Rencana ini berpotensi menyebabkan perpindahan massal penduduk dan memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah parah. Pemerintah Mesir dan Qatar, bersama dengan mediator internasional lainnya, terus mendesak Israel untuk menerima usulan gencatan senjata guna mencegah bencana kemanusiaan lebih lanjut dan mencapai perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut.

Dengan situasi yang semakin kompleks dan penuh ketegangan, harapan untuk tercapainya gencatan senjata yang langgeng bergantung pada respons Israel terhadap usulan yang telah disampaikan. Masyarakat internasional terus memantau perkembangan ini dengan harapan bahwa dialog dan diplomasi akan mengalahkan kekerasan, membawa perdamaian bagi rakyat Palestina dan Israel, serta mengakhiri penderitaan yang telah berlangsung lama di wilayah tersebut.