Menteri P2MI Perkuat Kerja Sama Penempatan Pekerja Migran Indonesia di Miyagi, Jepang

by -10 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, melakukan kunjungan penting ke Jepang pada Rabu, 20 Agustus. Dalam pertemuannya dengan Gubernur Prefektur Miyagi, Yoshihiro Murai, Karding membahas langkah-langkah untuk memperkuat kerja sama dalam penempatan pekerja migran Indonesia, khususnya di daerah Miyagi. Kunjungan ini dianggap sebagai upaya untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang, dengan fokus pada pengembangan sektor tenaga kerja.

Karding menyampaikan bahwa P2MI berkomitmen untuk menempatkan tenaga kerja terampil asal Indonesia di berbagai bidang penting, terutama di sektor perikanan, pertanian, dan kesehatan. Ia mengungkapkan bahwa untuk mendukung penempatan tenaga kerja di Jepang, P2MI telah mengidentifikasi sekolah-sekolah kejuruan yang dapat memenuhi kebutuhan industri Jepang. Data yang tersedia menunjukkan bahwa terdapat 834 Sekolah Menengah Kejuruan yang berfokus pada kemaritiman, 104 SMK yang khusus di bidang pertanian, dan 1.728 SMK yang menyediakan pelatihan di sektor kesehatan. Hal ini menjadi modal penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang siap bersaing di negara asing.

Pentingnya pendidikan vokasi dalam mempersiapkan pekerja yang berkualitas tidak bisa dipandang sebelah mata. Karding menjelaskan bahwa P2MI telah mempersiapkan dua program unggulan. Yang pertama adalah Migrant Center, sebuah inisiatif yang dirancang untuk melatih calon pekerja migran dalam aspek bahasa, keterampilan, budaya, dan mental kerja. Program ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi, pemerintah daerah, serta pengusaha. Melalui Migrant Center, diharapkan calon pekerja dibekali dengan pengetahuan yang memadai sebelum terjun ke dunia kerja di luar negeri.

Program kedua adalah Kelas Migran yang menjangkau peserta didik mulai dari jenjang sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Kelas ini bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan bahasa dan pemahaman tentang budaya serta kehidupan di negara tujuan. Melalui program-program ini, Karding berharap Indonesia dapat menyediakan bukan hanya pekerja untuk posisi kelas bawah, tetapi juga untuk posisi strategis dan kualifikasi tinggi dalam dunia kerja.

Karding menegaskan optimisme P2MI bahwa Indonesia mampu menyediakan tenaga kerja terampil yang memenuhi kebutuhan pasar di Jepang. Ia menyatakan bahwa tidak hanya sektor-sektor pekerjaan dasar yang akan dilayani, tetapi juga diharapkan Indonesia bisa menjawab tantangan dalam penyediaan pekerja white collar yang kualifikasinya tinggi. Pengembangan SDM yang berkualitas menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam menghadapi tantangan global.

Hubungan antara Indonesia dan Jepang tidak hanya terbatas pada penempatan tenaga kerja, tetapi juga memiliki dampak positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan training untuk calon pekerja. Kerjasama ini diharapkan bisa memberikan manfaat yang lebih luas, baik bagi pekerja migran, pemerintah, maupun sektor industri di Jepang. Dengan rencana penempatan tenaga kerja terampil yang lebih terstruktur dan program pelatihan yang solid, Karding meyakini bahwa Indonesia dapat menjadi mitra yang berkompeten dalam penyediaan tenaga kerja di berbagai sektor industri yang ada di Jepang.

Dengan langkah-langkah strategis yang telah diambil oleh P2MI, diharapkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang akan semakin erat serta memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Karding berharap bahwa melalui kerjasama ini, dapat terjalin hubungan yang saling menguntungkan, memberikan dukungan ekonomi kepada migran Indonesia dan pada saat yang sama memenuhi kebutuhan yang ada di pasar kerja Jepang. Melalui meningkatnya kerja sama internasional ini, kita bisa melihat masa depan yang lebih cerah bagi pekerja migran Indonesia di luar negeri.