China Siapkan Parade Militer Besar untuk Rayakan 80 Tahun Kemenangan Melawan Fasisme Jepang

by -13 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Di bawah terik matahari, 15 prajurit berbaris rapi dalam formasi kehormatan di lokasi pelatihan militer di barat laut Beijing. Dalam seragam lengkap dengan senjata terpasang di dada, mereka melatih gerakan khas yang dikenal sebagai langkah angsa. Dengan kaki diangkat tinggi hingga hampir 90 derajat dan tumit menghantam tanah dalam ritme seragam, langkah angsa ini menjadi simbol ketegasan dan kekuatan Tentara Pembebasan Rakyat China. Tradisi ini dipengaruhi oleh pelatihan militer Jerman dan Uni Soviet pada masa Republik Tiongkok dan terus diadopsi setelah berdirinya Republik Rakyat China pada 1949.

Latihan tersebut melibatkan setidaknya 20 barisan prajurit yang berjarak sekitar 10 meter. Mereka terdiri dari anggota Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, serta pasukan penjaga perdamaian PBB asal China. Semua ini merupakan persiapan untuk parade militer akbar yang direncanakan pada 3 September 2025.

Parade tersebut diadakan untuk memperingati 80 tahun kemenangan melawan fasisme Jepang, dengan 3 September ditetapkan sebagai “Hari Kemenangan”. Tanggal itu mengingatkan pada pernyataan penyerahan Jepang yang ditandatangani pada 2 September 1945, yang menandai berakhirnya Perang Dunia II. Tujuan utama dari parade ini adalah untuk menggarisbawahi nilai sejarah Perang Perlawanan Rakyat China terhadap agresi Jepang antara tahun 1931 hingga 1945, yang menjadi medan perang utama di Asia Timur dalam konteks perang anti-fasis.

Pasukan yang akan berpartisipasi dalam parade tidak hanya berasal dari Tentara Pembebasan Rakyat, melainkan juga Kepolisian Bersenjata Rakyat. Mereka akan menampilkan beragam unit dari infanteri hingga kendaraan tempur lapis baja, serta formasi pesawat dan helikopter dalam parade udara. Dalam konferensi pers yang diadakan pada 20 Agustus, Wakil Direktur Parade Militer, Wu Zeke, mengungkapkan bahwa parade akan berlangsung selama 70 menit dan dibagi menjadi dua tahap.

Tahap pertama meliputi pemeriksaan pasukan oleh Presiden Xi Jinping, sementara tahap kedua adalah defile pasukan di Lapangan Tiananmen. Defile ini terdiri dari 45 kelompok barisan yang mencakup berbagai elemen. Mulai dari pasukan udara pembawa bendera, barisan pasukan jalan kaki, hingga iring-iringan kendaraan dan perlengkapan militer, semuanya akan hadir dalam formasi menawan yang juga mencakup pesawat tempur dan berbagai jenis pesawat lainnya dalam atraksi udara.

Perinciannya menegaskan bahwa parade ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga merupakan pengingat akan sejarah perjuangan dan keteguhan bangsa dalam menghadapi agresi. Melalui acara ini, pemerintah China bertujuan untuk menunjukkan kekuatan dan kebanggaan nasional. Persiapan yang matang serta kehadiran pemimpin dunia diharapkan dapat menjadikan acara ini sebagai puncak perayaan yang sarat dengan makna dan harapan untuk masa depan.

Dengan berbagai alat canggih seperti perlengkapan hipersonik dan sistem pertahanan anti-rudal, parade juga akan menunjukkan kemajuan teknologi pertahanan China. Keberadaan rudal strategis dalam barisan ini semakin menegaskan upaya negara untuk memperkuat kemampuannya dalam pertahanan dan penangkalan. Melangkah ke depan, pada 3 September 2025, dunia akan menyaksikan kekuatan angkatan bersenjata China yang tidak hanya melambangkan sejarah, tetapi juga visi masa depan.