AI Tingkatkan Peran Manusia dalam Riset Pasar, Kolaborasi Jadi Kunci Keberhasilan

by -12 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Dalam dunia yang semakin dipengaruhi oleh kecerdasan buatan, penting bagi kita untuk memahami bahwa AI tidak akan pernah dapat menggantikan manusia. Faktanya, manusia dan AI harus bekerja sama untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pekerjaan. Hal ini disampaikan oleh Ferry Haris, pendiri dan CEO FeHa International Consulting B.V., dalam sebuah diskusi virtual mengenai dampak AI dan keamanan siber terhadap pengambilan keputusan berbasis data.

Ferry menekankan bahwa meskipun kecerdasan buatan memiliki kemampuan untuk mempercepat proses dan menghasilkan informasi berharga, tanggung jawab terakhir tetap berada di tangan manusia. Ia menegaskan bahwa setiap hasil yang dikeluarkan oleh AI harus ditinjau dan dievaluasi dengan seksama sebelum diterapkan dalam konteks bisnis. Menurutnya, aplikasi AI yang paling efektif adalah yang telah disempurnakan dan dilatih secara spesifik dengan melibatkan peran aktif manusia dalam proses itu sendiri.

Seringkali, orang beranggapan bahwa dengan mengandalkan teknologi, mereka dapat sepenuhnya mempercayakan data kepada AI. Namun, Ferry mengingatkan bahwa keakuratan hasil dari AI tidak bisa dijadikan jaminan. Proses pengolahan data yang melibatkan AI harus diiringi dengan pengawasan manusia untuk menjamin bahwa informasi yang diperoleh benar-benar akurat dan relevan. Ia merujuk pada Undang-Undang AI yang diusulkan oleh Uni Eropa, yang mengharuskan adanya pengawasan manusia terhadap hasil yang dihasilkan AI sebelum informasi tersebut disampaikan kepada pelanggan.

Dalam konteks perlindungan data, Ferry mengeklaim bahwa penting untuk mempertahankan akuntabilitas. Ia menghimbau agar setiap individu atau organisasi yang mengumpulkan data harus merasa bertanggung jawab untuk menjaga keamanan data tersebut, terlepas dari adanya regulasi perlindungan data di negara mereka. Perlindungan data bukan hanya sebuah tuntutan hukum, tetapi juga merupakan etika bisnis yang harus dipatuhi.

Sebastian Ateng, pendiri dan CEO Corrosa Lab, juga menyoroti pentingnya spesifikitas dalam penelitian pasar berbasis AI. Ia menjelaskan bahwa perusahaan riset harus memberikan instruksi yang jelas dan mengidentifikasi sumber-sumber yang tepat untuk mendukung analisis, seperti ulasan perusahaan dan data penjualan dari pesaing. Menurutnya, meskipun penelitian pasar tetap dilakukan, tanggung jawabnya kini tidak lagi semata tentang melakukan pekerjaan manual, melainkan lebih kepada mengarahkan dan memvalidasi proses yang dilakukan oleh mesin.

Monique Patricia, pendiri dan CEO Business Indonesia Netherlands Association B.V., turut berpartisipasi dalam diskusi tersebut. Ia menekankan bahwa di era digital saat ini, keputusan yang diambil tidak hanya bergantung pada teknologi semata. Kemampuan untuk mengubah informasi menjadi kecerdasan dan kecerdasan tersebut menjadi kepercayaan adalah kunci. Dalam pandangannya, AI dapat membantu organisasi untuk mengenali pola dengan lebih cepat, serta memprediksi tren sebelum terjadi. Di sisi lain, keamanan siber sangat berperan penting untuk memastikan bahwa informasi yang dihasilkan tidak hanya berguna, tetapi juga dilindungi dari gangguan eksternal.

Keseimbangan yang dijelaskan oleh Monique mengungkapkan kebutuhan akan inovasi yang dipadukan dengan tanggung jawab, ketahanan, dan kemajuan bersama. Diskusi yang dihadiri oleh sekitar 30 peserta ini diadakan oleh BINA B.V. bekerja sama dengan FeHa International Consulting B.V. dan Corrosa Lab. Inisiatif ini merupakan usaha dari para diaspora Indonesia di Belanda untuk membahas berbagai tantangan dan peluang yang muncul di era digital, khususnya dalam konteks penelitian pasar dan penggunaan AI.

Dengan adanya kolaborasi antara berbagai pihak, serta pemahaman bahwa tanggung jawab tetap berada di tangan manusia, diharapkan dapat tercipta solusi yang lebih baik untuk menghadapi perubahan di dunia bisnis yang semakin cepat ini. Diskusi tersebut tidak hanya menekankan pada kemampuan teknologi, tetapi juga pentingnya human touch dalam setiap proses yang melibatkan kecerdasan buatan. Keterlibatan manusia dalam mengawasi dan memvalidasi hasil yang diberikan oleh AI adalah langkah esensial dalam memastikan keakuratan dan relevansi informasi yang dihasilkan.