Alaska Siapkan Evakuasi Akibat Ancaman Banjir Gletser di Juneau

by -11 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Pada pertengahan Agustus 2025, ibu kota Alaska, Juneau, menghadapi ancaman banjir besar akibat pecahnya bendungan alami di Gletser Mendenhall. Fenomena ini dikenal sebagai “glacial lake outburst flood”, di mana danau yang terbentuk dari lelehan salju dan es mendadak mengalir keluar, seperti mencabut sumbat bak mandi. Setiap musim semi dan panas, cekungan yang dikenal sebagai “Suicide Basin” terisi air hujan dan salju yang mencair, dan ketika volume air melebihi kapasitas, tekanan yang cukup besar memaksa air tersebut masuk ke bawah atau di sekitar bendungan es yang terbentuk oleh Gletser Mendenhall, memasuki Danau Mendenhall, dan akhirnya mengalir ke Sungai Mendenhall.

Pada Selasa, 12 Agustus 2025, air mulai meluap dari bendungan es tersebut, memicu peringatan dari Layanan Cuaca Nasional di Juneau. Mereka memperkirakan bahwa banjir akan mencapai puncaknya pada Rabu, 13 Agustus, dengan ketinggian yang diperkirakan antara 16,3 hingga 16,8 kaki, melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada tahun lalu sebesar 15,99 kaki.

Sebagai langkah antisipasi, pemerintah kota Juneau telah memasang penghalang sementara sepanjang sekitar 4 kilometer di sepanjang tepi Sungai Mendenhall. Penghalang ini terdiri dari 10.000 unit “Hesco” yang berfungsi melindungi lebih dari 460 properti di sepanjang sungai. Meskipun penghalang ini telah dipasang, beberapa masalah minor dilaporkan, seperti air yang merembes melalui saluran drainase di halaman belakang dan kerusakan akibat pohon yang terbawa arus.

Selain itu, otoritas setempat juga mengeluarkan peringatan evakuasi bagi penduduk yang tinggal di zona rawan banjir. Meskipun penghalang telah dipasang, pejabat kota menekankan pentingnya keselamatan warga dan mendorong mereka untuk tidak menunggu hingga air mencapai level berbahaya.

Banjir akibat pecahnya bendungan glasial ini telah menjadi masalah tahunan sejak 2011, dengan intensitas yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023 dan 2024, banjir serupa menyebabkan kerusakan signifikan, termasuk kerusakan pada hampir 300 rumah.

Para ilmuwan mengaitkan peningkatan frekuensi dan intensitas banjir ini dengan perubahan iklim yang menyebabkan pencairan gletser secara lebih cepat. Meskipun langkah-langkah perlindungan sementara telah diambil, para pejabat dan ilmuwan terus mencari solusi jangka panjang untuk melindungi komunitas Juneau dari ancaman banjir glasial yang berkelanjutan.