Bank Indonesia Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto

by -19 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

JAKARTA – Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendukung program-program Asta Cita yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam pernyataan yang disampaikan oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, pihaknya berusaha membangun sinergi erat dengan pemerintah, fokus pada pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nilai tukar rupiah.

Sebagai langkah konkret dalam mendukung program tersebut, BI telah menurunkan suku bunga acuan, atau dikenal sebagai BI rate, sebanyak lima kali sejak September 2024. Total penurunan yang dilakukan mencapai 125 basis poin, sehingga suku bunga acuan saat ini berada di level 5 persen. Angka ini merupakan yang terendah sejak tahun 2022, menunjukkan langkah signifikan dalam penyesuaian kebijakan moneter demi mendukung stabilitas ekonomi.

Perry menambahkan bahwa komitmen BI tidak hanya terhenti pada aspek suku bunga, melainkan juga mencakup berbagai inisiatif yang bertujuan untuk mendorong aktivitas ekonomi di seluruh Indonesia. Dukungan ini sangat penting mengingat tantangan global yang dihadapi negara, seperti inflasi yang fluktuatif dan ketidakpastian pasar global yang dapat mempengaruhi ekonomi domestik.

Dalam konteks ini, BI berperan sebagai pengawal stabilitas ekonomi, menjaga inflasi agar tetap dalam batas yang ditoleransi. Melalui pengendalian inflasi yang bijaksana, BI berharap dapat memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga, serta menciptakan iklim investasi yang kondusif di Indonesia. Semua langkah ini diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap pemulihan ekonomi pascapandemi dan memperkuat fondasi perekonomian nasional.

Sinergi antara BI dan pemerintah dirasa semakin penting di tengah upaya untuk meningkatkan sentralisasi kebijakan ekonomi dan moneter yang responsif terhadap dinamika yang ada. Bank Indonesia, sebagai otoritas moneter, memahami betul bahwa keberhasilan ekonomi tidak hanya ditentukan oleh kebijakan yang diambil, tetapi juga seberapa baik kebijakan tersebut dapat diterjemahkan ke dalam tindakan nyata yang dirasakan oleh masyarakat luas.

Perry Warjiyo juga mengingatkan, meskipun kebijakan penurunan suku bunga bertujuan mendorong pertumbuhan investasi, BI harus tetap waspada terhadap gejolak yang mungkin timbul dari perubahan yang cepat dalam perekonomian global. Oleh karena itu, BI bertekad untuk terus memantau perkembangan secara intensif dan siap mengambil langkah-langkah adaptif apabila dibutuhkan.

Tak hanya fokus pada suku bunga, BI juga berkomitmen untuk memperkuat kerjasama dengan berbagai sektor, termasuk sektor keuangan dan perbankan, agar dapat berjalan seiring dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan, BI menekankan pentingnya kolaborasi, terutama dalam menghadapi tantangan baru yang muncul dan memanfaatkan peluang yang ada di era digital.

Masyarakat diharapkan dapat merasakan manfaat dari kebijakan ini melalui peningkatan akses ke layanan keuangan, yang dapat memperluas basis ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru. Inisiatif ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun ekonomi yang kuat, mandiri, dan berdaya saing, sekaligus mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang merata.

Dengan demikian, dukungan Bank Indonesia terhadap program Asta Cita tidak hanya bersifat formal, melainkan merupakan bagian dari komitmen yang lebih luas untuk menciptakan stabilitas ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Keterlibatan aktif BI dalam berbagai aspek kebijakan ekonomi diharapkan dapat menghasilkan dampak yang positif serta mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah tantangan global yang ada.

Ke depannya, BI akan terus berinovasi dan bersinergi dengan pemerintah, menjalankan peran strategisnya untuk menjaga stabilitas moneter, serta mendukung program-program pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan bersama.