Pasar otomotif Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan, namun Daihatsu tetap optimis untuk mempertahankan posisinya sebagai merek mobil terlaris kedua di tanah air. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia menunjukkan bahwa penjualan mobil melalui wholesales, yang merupakan distribusi dari pabrik ke dealer, mencapai 374.740 unit pada semester I tahun 2025. Ini menunjukkan penurunan sebesar 8,6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara penjualan retail, yang mencerminkan transaksi dari dealer ke konsumen, mengalami penurunan lebih besar yaitu 9,7 persen, dengan total penjualan hanya 390.467 unit.
Di tengah penurunan ini, Daihatsu mencatatkan penjualan wholesales sebanyak 64.405 unit, yang memberikan mereka pangsa pasar sebesar 17,2 persen. Ini menandai keberhasilan Daihatsu yang telah selama 16 tahun berturut-turut berada di posisi kedua dalam penjualan otomotif di Indonesia. Fredy Handjaja, CEO PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation, menekankan keyakinannya untuk tetap mempertahankan peringkat ini pada tahun 2025. Hal ini ia ungkapkan dalam acara Gaikindo Indonesia International Auto Show 2025 yang berlangsung di ICE BSD City, Tangerang Selatan.
Penurunan penjualan yang dihadapi oleh Daihatsu dan juga merek lain dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu yang paling mencolok adalah menurunnya daya beli masyarakat dan kondisi ekonomi nasional yang belum sepenuhnya stabil. Sebagai merek yang telah menancapkan kuku sejak tahun 1978 di Indonesia, Daihatsu berkomitmen untuk mempertahankan reputasi yang telah dibangun. Dalam upaya menjaga loyalitas pelanggan, meningkatkan layanan purna jual menjadi salah satu strategi kunci. Fredy menjelaskan bahwa layanan purna jual bukan hanya sekadar pelayanan tambahan, tetapi merupakan elemen penting dalam membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen, mengingat Daihatsu sudah memiliki lebih dari 260 outlet di seluruh Indonesia.
Tidak hanya fokus pada layanan, Daihatsu juga mencatatkan sejarah baru dengan peluncuran produk mobil hybrid pertama mereka di Indonesia, yaitu Rocky Hybrid. Kendaraan ini, meskipun masih diimpor secara utuh dari Jepang dalam status Completely Built Up, memiliki harga yang kompetitif di segmen mobil hybrid. Rocky Hybrid ditenagai mesin bensin 1.200 cc WA-VEX yang dipadukan dengan baterai hybrid berkapasitas 177,6 volt dan transmisi khusus. Dengan kemampuan motor listrik yang dapat menghasilkan tenaga maksimum 106 PS dan torsi maksimum 170 Newton meter, Rocky Hybrid merupakan mobil dengan torsi terbesar di kelasnya, menawarkan akselerasi yang responsif.
Baterai pada Rocky Hybrid menawarkan daya 0,74 kWh, yang enam kali lebih besar dibandingkan dengan kompetitor di segmennya, bahkan sebanding dengan hybrid SUV medium yang ada di pasaran. Mobil ini juga menunjukkan performa efisiensi bahan bakar yang impresif, dapat mencapai 28 KM/L berdasarkan metode pengujian WLTC dan bahkan hingga 34,8 KM/L di bawah metode JC08. Emisi karbon dioksida yang dihasilkan pun rendah, hanya 83 gram CO2/km, menjadikan Rocky Hybrid pilihan yang ramah lingkungan.
Dari sisi keselamatan, Rocky Hybrid dilengkapi dengan berbagai fitur canggih. Ada enam SRS Airbag, sistem pengereman ABS dengan EBD, serta fitur VSC untuk menjaga stabilitas kendaraan. Selain itu, HSA membantu pengemudi saat berhenti di tanjakan, dan adanya Blind Spot Mirror serta ISOFIX untuk meningkatkan keamanan berkendara.
Dengan semua langkah strategis ini, Daihatsu bertekad untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga terus tumbuh di tengah tantangan pasar otomotif yang dinamis. Langkah berani mereka dalam menghadirkan inovasi produk dan peningkatan layanan purna jual menjadi fondasi penting dalam menghadapi masa depan industri otomotif di Indonesia.