Jakarta, dalam sebuah pernyataan yang mencerminkan keprihatinan mendalam tentang keadaan dunia saat ini, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, Ace Hasan Syadzily, menegaskan bahwa situasi global berada dalam ketidakstabilan. Dalam pengamatannya, Ace menyoroti adanya berbagai gejolak yang muncul dari aspek geopolitik dan geoekonomi yang telah berdampak signifikan pada stabilitas nasional Indonesia.
Ace menjelaskan bahwa dunia saat ini mengalami perubahan yang drastis, di mana terjadi pergeseran serta persaingan kekuatan antarnegara. Ini bukan hanya terwujud dalam bentuk konflik bersenjata, tetapi juga dalam dinamika hubungan internasional yang semakin kompleks. Borosnya pengeluaran untuk pertahanan, ketegangan politik antarnegara, serta meningkatnya rivalitas ekonomi antara negara besar semakin memperburuk situasi global.
Teknologi juga menjadi faktor signifikan yang mempengaruhi kestabilan dunia. Perkembangan inovasi yang pesat telah menciptakan peluang, tetapi juga tantangan baru yang harus dihadapi oleh setiap negara. Persaingan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, serta cyber warfare, menjadi aspek yang tak bisa dipisahkan dari strategi pertahanan dan keamanan nasional.
Ace menegaskan bahwa dalam konteks ini, Indonesia tidak dapat mengabaikan dampak dari gejolak global ini. Sebagai negara yang memiliki posisi strategis di kawasan ASEAN, Indonesia dituntut untuk memperkuat ketahanan nasional. Langkah-langkah preventif harus diambil agar negara ini mampu menghadapi berbagai ancaman yang mungkin timbul dari luar, maupun dinamika internal yang mungkin terpengaruh oleh kondisi global.
Pernyataan tersebut disampaikan Ace di kantor Lemhannas pada Selasa, 5 Agustus 2025. Ia menyebutkan bahwa penting bagi masyarakat dan pemangku kebijakan untuk menyadari betapa besar pengaruh kondisi global terhadap kehidupan sehari-hari. Kenaikan harga barang, ketidakpastian pasar, dan bahkan resiko sosial dapat muncul sebagai dampak dari persaingan ekonomi yang terjadi di lingkungan internasional.
Dalam upaya menghadapi semua tantangan ini, Ace menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, serta sektor swasta. Kesatuan dalam berpikir dan bertindak menjadi kunci untuk membangun ketahanan yang lebih kokoh. Program-program yang dapat meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan bangsa harus terus digalakkan, mulai dari pendidikan yang menekankan pentingnya wawasan global hingga penguatan infrastruktur yang mendukung perekonomian.
Ke depannya, Lemhannas berencana untuk mengadakan berbagai forum diskusi dan seminar untuk meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat dan pemimpin tentang pentingnya memahami dan menganalisis dinamika global. Melalui pendekatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan waspada menghadapi segala kemungkinan yang muncul akibat perubahan di tataran internasional.
Dengan terus berstrategi dan berinovasi, Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi penonton dalam arena global, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian. Perspektif yang optimis perlu dibangun, meski tantangan di depan cukup berat. Ace Hasan Syadzily menegaskan bahwa dengan bersatu, negara ini dapat melalui masa-masa sulit dan keluar sebagai bangsa yang lebih kuat.