Gempa M 4,9 Guncang Bekasi, MRT Jakarta Siapkan Protokol Darurat

by -15 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Pada Rabu malam, 20 Agustus 2025, wilayah Jabodetabek diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 yang berpusat di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Gempa terjadi pada pukul 19.54 WIB dengan episenter di darat, tepatnya 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, pada koordinat 6,48 lintang selatan dan 107,24 bujur timur, dengan kedalaman 10 kilometer.

Getaran gempa dirasakan cukup kuat di berbagai wilayah, termasuk Jakarta, Depok, Tangerang, dan Tangerang Selatan. Di Jakarta, beberapa pekerja yang berada di gedung bertingkat melaporkan bahwa meja dan peralatan kantor mereka bergoyang akibat guncangan tersebut. Beberapa karyawan pun berhamburan keluar dari gedung untuk berkumpul di area terbuka sesuai prosedur keselamatan.

Meskipun guncangan terasa signifikan, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa tersebut. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diharapkan memastikan bangunan rumah tahan gempa dan memeriksa potensi kerusakan setelah terjadi guncangan.

Sementara itu, PT MRT Jakarta memastikan bahwa layanan kereta bawah tanah tetap beroperasi normal pascagempa. Perusahaan telah menyiapkan standar operasional untuk menghadapi situasi darurat gempa, baik di stasiun maupun di dalam kereta, guna memastikan keselamatan penumpang. Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin, menekankan pentingnya panduan keselamatan tersebut agar penumpang tetap tenang dan terlindungi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menjelaskan bahwa gempa ini disebabkan oleh aktivitas sesar naik pada zona Sesar Baribis. Morfologi wilayah terdekat dengan pusat gempa didominasi oleh dataran, berombak, bergelombang, hingga pegunungan, dengan litologi penyusun wilayah terdiri atas batuan sedimen berumur Tersier, batuan gunungapi berumur Kuarter, serta endapan aluvium berumur Resen.

Meskipun gempa ini tidak menimbulkan kerusakan signifikan, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan dan selalu mengikuti prosedur keselamatan yang telah ditetapkan. Pemerintah dan instansi terkait terus memantau situasi dan siap memberikan bantuan jika diperlukan.