Gubernur DKI Minta Perkecil Bedeng Proyek Galian untuk Atasi Kemacetan di TB Simatupang

by -10 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan keprihatinannya terkait masalah kemacetan parah yang melanda Jalan TB Simatupang di Jakarta Selatan. Dalam upaya untuk memperbaiki situasi tersebut, Pramono meminta agar ukuran pembatas proyek galian, yang biasa disebut bedeng, diperkecil. Menurutnya, ukuran bedeng yang terlalu besar berkontribusi signifikan terhadap tersendatnya arus lalu lintas di kawasan tersebut.

Dalam rapat terbatas yang ia selenggarakan dan dibagikan melalui akun media sosialnya, Pramono menegaskan bahwa beberapa proyek seharusnya bisa disesuaikan dengan ukuran bedeng yang lebih kecil. “Kalau perlu saya akan tanda tangan untuk mengesahkan perubahan ini,” ujarnya dengan nada serius. Ia menggambarkan pengalamannya saat berkeliling kawasan tersebut, di mana ia menyaksikan betapa sulitnya kondisi lalu lintas yang harus dihadapi. Ia melakukannya sendiri pada tanggal 16 lalu hanya bersama seorang sopir, dan ia merasakan langsung betapa parahnya situasi di lapangan.

Kondisi ini tentunya tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Dinas Perhubungan DKI Jakarta pun telah mengambil langkah untuk menerapkan rekayasa lalu lintas di jalan tersebut hingga Desember mendatang. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap proyek galian sistem pengolahan air limbah yang sedang berlangsung. Pramono menekankan pentingnya agar jajarannya segera mencari solusi untuk mencegah kondisi lalu lintas semakin memburuk, terutama di jalan-jalan utama yang menjadi urat nadi transportasi ibukota.

“Pemerintah harus hadir dan bertanggung jawab dalam situasi seperti ini. Tanda tangan saya merupakan bentuk komitmen itu. Kami ingin memastikan masyarakat tahu bahwa di saat-saat sulit seperti ini, kami berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan solusi,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa sejak awal pengumuman proyek tersebut, masyarakat sudah diingatkan akan kemungkinan kemacetan yang akan terjadi, dan pemerintah terus mendorong masyarakat untuk beralih ke transportasi umum.

Pramono juga menekankan pentingnya komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat. Dalam situasi darurat seperti ini, keterlibatan aktif masyarakat sangat diperlukan. “Informasikan kepada masyarakat bahwa ada alternatif transportasi yang bisa mereka gunakan. Kita harus terus mengeduasi mereka agar mau beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum,” imbuhnya.

Kemacetan di Jakarta memang menjadi masalah yang kompleks dan berkelanjutan. Berbagai proyek infrastruktur, meskipun penting untuk jangka panjang, sering kali membawa dampak langsung terhadap kenyamanan dan efisiensi arus lalu lintas di ruas-ruas jalan utama. Oleh karena itu, langkah-langkah mitigasi seperti yang diambil oleh Dinas Perhubungan perlu menjadi perhatian utama agar tidak mengganggu kegiatan sehari-hari masyarakat.

Dengan langkah-langkah yang sedang diupayakan, diharapkan keadaan lalu lintas di Jalan TB Simatupang dapat diperbaiki, dan masyarakat dapat kembali menikmati perjalanan yang lebih lancar dan aman. Pemerintah, di bawah kepemimpinan Pramono, berkomitmen untuk terus mencari cara dalam menghadapi tantangan ini, dengan harapan bahwa Jakarta dapat bertransformasi menjadi kota yang lebih baik dan lebih ramah bagi semua warganya.