Gunung Berapi Klyuchevskoy Meletus, Sebarkan Abu Hingga 7,5 Kilometer di Kamchatka

by -12 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Pada awal Agustus 2025, wilayah Kamchatka di Rusia kembali diguncang oleh aktivitas vulkanik yang signifikan. Setelah gempa bumi berkekuatan 8,8 magnitudo yang mengguncang Samudra Pasifik pada 30 Juli 2025, Gunung Klyuchevskoy, salah satu gunung berapi paling aktif di dunia, meletus dengan intensitas tinggi.

Letusan ini terjadi pada 3 Agustus 2025, sekitar pukul 15:55 waktu setempat, dengan semburan abu vulkanik mencapai ketinggian 7,5 kilometer di atas permukaan laut. Abu vulkanik tersebut tersebar sejauh 50 kilometer ke arah timur laut dari puncak gunung. Institut Vulkanologi dan Seismologi Cabang Timur Jauh Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia mengeluarkan peringatan dengan kode warna oranye, menandakan potensi bahaya bagi penerbangan lokal maupun internasional.

Letusan ini menandai aktivitas vulkanik kedua dari Gunung Klyuchevskoy pada hari yang sama. Beberapa jam sebelumnya, letusan pertama tercatat dengan ketinggian abu mencapai 6,5 kilometer. Selain itu, pada 2 Agustus, beberapa gunung berapi aktif di Kamchatka, termasuk Klyuchevskoy, Shiveluch, Karymsky, Bezymianny, dan Kambalny, melontarkan abu dengan ketinggian antara enam hingga 10 kilometer.

Pemerintah setempat mengimbau wisatawan dan penduduk untuk menghindari perjalanan dan pendakian dalam radius 10 kilometer dari puncak gunung-gunung berapi tersebut. Sementara itu, pada 30 Juli, gempa bumi berkekuatan 8,8 magnitudo terjadi di lepas pantai Semenanjung Kamchatka, menjadi gempa terkuat di wilayah tersebut sejak tahun 1952.

Gunung Klyuchevskoy, dengan ketinggian 4.850 meter di atas permukaan laut, terletak di distrik Ust-Kamchatsky, Kamchatka. Gunung ini dikenal sebagai salah satu gunung berapi tertinggi dan paling aktif di dunia. Letusan sebelumnya tercatat pada April 2025.

Aktivitas vulkanik di Kamchatka bukanlah hal baru. Wilayah ini dikenal dengan kepadatan gunung berapi aktifnya dan telah menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Para ahli memperingatkan bahwa meskipun gempa bumi tidak langsung menyebabkan letusan Krasheninnikov, gempa tersebut kemungkinan mempercepatnya. Gempa bumi dapat memicu letusan ketika sistem vulkanik sudah dalam kondisi siap, akibat pelepasan tekanan dan gas yang mirip dengan mengguncang botol soda.

Selain itu, letusan Gunung Krasheninnikov pada 3 Agustus 2025 menambah daftar aktivitas vulkanik di Kamchatka. Letusan ini terjadi setelah gempa bumi berkekuatan 8,8 magnitudo mengguncang wilayah tersebut, menjadi letusan pertama gunung berapi tersebut dalam 600 tahun. Letusan ini menghasilkan kolom abu setinggi 6 kilometer dan tidak mempengaruhi area yang dihuni.

Pemerintah dan otoritas setempat terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan peringatan resmi dan menghindari area yang terdampak aktivitas vulkanik.

Dengan kondisi geologis yang aktif, Kamchatka tetap menjadi wilayah yang memerlukan kewaspadaan tinggi terhadap potensi bencana alam, terutama yang berkaitan dengan aktivitas vulkanik dan seismik.