Honda saat ini tengah menghadapi sebuah gugatan hukum yang mengkhawatirkan terkait keandalan mesin empat silinder dengan kapasitas 1.500 cc dan 2.000 cc yang digunakan di beberapa model kendaraan mereka di Amerika Serikat. Beberapa model terbaru dengan mesin tersebut mengalami berbagai masalah serius yang berpotensi merugikan penggunanya. Sebagai produsen otomotif yang dikenal selama ini dengan mesin yang dapat diandalkan, ini merupakan sebuah tantangan besar bagi Honda yang berisiko merusak reputasi mereka di pasar.
Menurut informasi yang beredar, gugatan ini menyatakan bahwa mesin-mesin berbasis teknologi i-VTEC tersebut tidak mampu menangani tekanan kompresi yang tinggi dan suhu panas yang berlebihan. Akibatnya, perangkat tersebut menghadapi risiko overheating yang dapat menyebabkan kegagalan komponen penting, seperti gasket kepala silinder. Masalah ini tidak hanya berpotensi merusak mesin, tetapi juga dapat memunculkan biaya perbaikan yang sangat tinggi bagi pemilik kendaraan. Lebih parah lagi, beberapa pemilik melaporkan tentang kebocoran cairan radiator yang dapat mengganggu kinerja mesin dan menyebabkan kerusakan tambahan.
Seiring dengan itu, terdapat kekhawatiran lain seputar pencampuran cairan pendingin dengan oli mesin. Proses ini dapat memicu korosi di bagian-bagian internal mesin yang krusial. Penggugat mengklaim bahwa Honda telah mengabaikan tanggung jawabnya untuk memperbaiki atau mengganti mesin-mesin yang terpengaruh, bahkan ketika kendaraan tersebut masih dalam masa garansi. Hal ini memicu ketidakpuasan yang luas di kalangan konsumen yang merasa mereka diperlakukan tidak adil, terutama mengingat bahwa mesin seharusnya dapat diandalkan hingga jarak tempuh 200.000 mil atau sekitar 321.000 kilometer. Namun, faktanya saat ini umur pakai mesin tersebut tampaknya jauh lebih pendek.
Dalam gugatan tersebut, beberapa model kendaraan yang disebutkan secara spesifik adalah Honda Civic dari tahun 2016 hingga 2022, Honda Accord dari tahun 2018 hingga 2022, Honda CR-V dari tahun 2017 hingga 2022, serta beberapa model Acura seperti TLX dan RDX. Dari enam penggugat yang terlibat, lima di antaranya adalah pemilik Honda Accord tahun 2018-2019, sementara satu lainnya merupakan pemilik Honda CR-V Touring tahun 2018. Mereka mengklaim bahwa perusahaan telah melakukan pelanggaran garansi dan praktik bisnis yang tidak adil, serta melanggar berbagai regulasi perlindungan konsumen yang berlaku.
Gugatan ini tidak hanya menuntut pernyataan resmi dari pihak Honda, tetapi juga meminta kompensasi finansial untuk kerugian yang dialami oleh para pemilik kendaraan. Dalam prosesnya, penggugat juga berharap untuk mendapatkan persidangan juri guna mengadili kasus ini secara adil. Belum ada pernyataan resmi dari pihak Honda mengenai masalah ini, tetapi situasi ini tentunya akan menjadi sorotan besar di kalangan konsumen dan penggemar otomotif.
Menariknya, masalah serupa juga pernah muncul pada awal tahun ini ketika Honda menghadapi gugatan baru terkait mesin 1.5 liter i-VTEC. Penggugat dalam kasus sebelumnya menuduh bahwa mesin tersebut mengalami masalah pendinginan yang dapat mengarah pada kebocoran cairan pendingin ke dalam mesin, mencemari oli, serta menyebabkan overheating yang merugikan kinerja kendaraan secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa masalah keandalan mesin tampaknya menjadi disiplin yang harus segera diperhatikan oleh tim insinyur Honda.
Kondisi ini semakin mempertegas pentingnya produsen otomotif untuk memperhatikan kualitas dan performa mesin, terutama di era di mana konsumen semakin cerdas dan memiliki banyak pilihan. Kepercayaan konsumen terhadap merek sangatlah rapuh. Sebuah gugatan hukum yang merugikan dapat merusak reputasi Honda dalam waktu yang singkat dan mempengaruhi penjualan mereka di pasar yang sangat kompetitif.
Saat ini, semua mata tertuju pada bagaimana Honda akan merespons gugatan ini dan langkah-langkah apa yang akan diambil perusahaan untuk memperbaiki situasi ini. Apakah mereka akan melakukan recall atau program perbaikan untuk model-model yang terdampak? Ini adalah beberapa pertanyaan yang akan terus mengemuka seiring dengan berjalannya waktu. Bagi para pemilik kendaraan dan calon pembeli, kepercayaan mereka terhadap Honda kini diuji, dan hanya waktu yang akan menjawab apakah mereka mampu mengatasi tantangan ini dengan baik dan mengembalikan kepercayaan publik.