Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung rakyat Palestina dengan mengirimkan bantuan sebanyak 10 ribu ton beras. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap krisis kemanusiaan yang dihadapi Palestina akibat blokade dan agresi dari Israel. Sugiono mengungkapkan niat ini dalam sebuah pidato yang disampaikan pada Aksi Bela Palestina di Monumen Nasional, Jakarta. Ia menyatakan bahwa pengiriman bantuan pangan merupakan bagian dari tanggung jawab dan kepedulian Indonesia kepada rakyat Palestina.
Bantuan beras yang dijadwalkan akan dikirim dalam waktu dekat ini merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina, sebuah hal yang diyakini Sugiono sebagai amanat konstitusi dan aspek kebangsaan yang tak terpisahkan. Sejak beberapa waktu lalu, pemerintah Indonesia telah menyalurkan lebih dari 4.400 ton logistik serta bantuan dalam bentuk keuangan yang mencapai ratusan miliar rupiah untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan di Jalur Gaza. Sugiono menegaskan bahwa dukungan ini merupakan bagian dari kebijakan luar negeri Indonesia terhadap Palestina, yang telah menjadi salah satu agenda utama di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Prabowo, yang dilantik pada 20 Oktober 2024, memiliki keyakinan bahwa kemerdekaan Palestina adalah bagian yang integral dari perjuangan bangsa Indonesia. Menurutnya, Indonesia berkomitmen untuk menolak segala bentuk penjajahan dan akan terus mengangkat suara untuk kemerdekaan Palestina di berbagai forum internasional. Dalam konteks ini, Sugiono menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah secara terbuka menyuarakan sikap Indonesia di forum-forum seperti ASEAN dan Organisasi Kerja Sama Islam, dan berkomitmen untuk meneruskan langkah tersebut dalam tindakan nyata sebagai Menteri Luar Negeri.
Selain bantuan beras, upaya pemerintah Indonesia juga mencakup bantuan logistik yang lebih luas. Di awal Juli 2025, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia memberikan hibah kemanusiaan berupa 10 ribu ton beras untuk Palestina, yang merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo. Proses pengiriman bantuan pangan ini akan disesuaikan dengan kesiapan pihak Kedutaan Besar Palestina di Indonesia, sehingga beras sudah siap untuk disalurkan kapan pun dibutuhkan.
Dalam jangka panjang, Kementerian Pertanian Indonesia juga mengambil inisiatif untuk mengembangkan lahan seluas 10.000 hingga 20.000 hektare yang akan dikelola bersama Palestina di wilayah Sumatera Selatan dan Kalimantan. Hal ini bertujuan untuk memastikan pasokan pangan yang berkelanjutan bagi rakyat Palestina ke depan. Dengan langkah-langkah ini, Indonesia menunjukkan kepeduliannya terhadap situasi kemanusiaan yang kian mendesak di Palestina dan bertekad untuk mendukung perjuangan bangsa Palestina.
Keberadaan bantuan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi rakyat Palestina yang tengah berjuang di tengah kondisi yang sulit. Sugiono mengingatkan bahwa tanggung jawab ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga menjadi kewajiban moral dan etika bagi masyarakat Indonesia untuk terus mendukung hak-hak rakyat Palestina. Dalam suasana aksi solidaritas tersebut, diharapkan masyarakat bisa semakin peka dan terlibat dalam upaya membantu sesama, khususnya dalam konteks kemanusiaan yang mendesak ini.
Dengan komitmen yang kuat ini, Indonesia berharap untuk terus memainkan peran aktif dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina, baik di tingkat nasional maupun internasional. Sugiono meyakini bahwa setiap langkah yang diambil akan membantu memperkuat solidaritas antara Indonesia dan Palestina, serta menunjukkan bahwa dukungan terhadap kemerdekaan Palestina merupakan hal yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.