Kebakaran Hutan Meluas di Iberia, Enam Korban Jiwa dan Ribuan Terpaksa Dievakuasi

by -13 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Kebakaran hutan yang melanda Semenanjung Iberia pada pertengahan Agustus 2025 telah menimbulkan dampak signifikan di Spanyol dan Portugal. Kedua negara menghadapi tantangan besar dalam mengendalikan api yang meluas, dengan suhu ekstrem dan kondisi kering yang memperparah situasi.

Di Spanyol, lebih dari 40 titik kebakaran aktif tercatat, terutama di wilayah Castilla dan León. Kebakaran ini telah menghanguskan sekitar 346.000 hektare lahan dalam delapan bulan terakhir, menjadikannya yang terburuk sejak 1994. Menteri Pertahanan Spanyol, Margarita Robles, menyatakan bahwa Unit Darurat Militer belum pernah menghadapi kebakaran hutan sebesar ini sebelumnya. Selain itu, layanan kereta cepat antara Madrid dan Galicia telah ditangguhkan selama lima hari, dan 16 jalan ditutup akibat kebakaran.

Sementara itu, di Portugal, kebakaran hutan telah membakar 185.753 hektare lahan hingga 18 Agustus, melampaui total area yang terbakar selama tahun 2024. Meskipun beberapa titik api mulai meredup, kota Covilhã mengeluarkan peringatan baru bahwa api masih berada di luar kendali. Lebih dari 80 wilayah setingkat kota masih berada pada tingkat tertinggi risiko kebakaran. Pemerintah setempat memperpanjang status kesiapsiagaan khusus level 4 dan status siaga yang berlaku sejak 2 Agustus hingga Rabu.

Kebakaran hutan ini tidak hanya menyebabkan kerusakan lingkungan, tetapi juga menimbulkan korban jiwa. Di Spanyol, dua relawan tewas di León saat berusaha membantu pemadaman, dan seorang pria lainnya meninggal dunia di Tres Cantos, dekat Madrid, akibat kebakaran yang meluas ke pemukiman. Di Portugal, seorang petugas pemadam kebakaran tewas dalam kecelakaan lalu lintas saat bertugas. Dengan demikian, total korban jiwa mencapai dua orang di Portugal dan empat orang di Spanyol sejak kebakaran mulai merebak beberapa pekan terakhir.

Badan Meteorologi Spanyol telah mengeluarkan peringatan merah untuk sejumlah wilayah, di mana suhu diperkirakan mencapai 44 derajat Celsius. Sistem Pemantauan Mortalitas Harian Spanyol mencatat lebih dari 4.000 kematian akibat suhu panas sepanjang tahun ini. Pada Agustus saja, ada 931 korban jiwa.

Kondisi ini semakin diperparah dengan gelombang panas ekstrem yang melanda Eropa Selatan, dengan suhu mencapai 43 derajat Celsius. Gelombang panas ini memicu kebakaran hutan besar-besaran dan memaksa ribuan orang mengungsi. Perubahan iklim yang menyebabkan suhu panas ekstrem di Eropa semakin sering dan intens, membuat musim kebakaran hutan menjadi lebih panjang dan parah.

Pemerintah Spanyol dan Portugal telah mengerahkan ribuan petugas pemadam kebakaran dan unit militer untuk memadamkan api. Namun, upaya ini menghadapi tantangan besar akibat kondisi cuaca yang tidak mendukung dan angin kencang yang mempercepat penyebaran api. Situasi ini menuntut kerjasama internasional dan upaya mitigasi perubahan iklim yang lebih serius untuk mencegah bencana serupa di masa depan.