Keraton Yogya Dorong Warga Cegah Penambangan Ilegal di Lereng Merapi

by -14 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

JAKARTA – Sri Sultan Hamengku Buwono X, melalui RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo, mengungkapkan berbagai upaya yang dilakukan Keraton Yogyakarta dalam menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu langkah signifikan yang diambil adalah mengajak masyarakat untuk menolak praktik penambangan ilegal yang marak di sekitar lereng Gunung Merapi.

Marrel menjelaskan bahwa inisiatif ini muncul atas permintaan kakeknya, yang menyadari pentingnya perlindungan lingkungan. “Sejak tahun 2019, kami mulai terjun langsung ke aspek lingkungan. Ngarsa Dalem atau Pak Sultan memerintahkan penataan kawasan Merapi,” tuturnya dalam sebuah wawancara pada acara yang ditayangkan pada Sabtu malam.

Tindakan proaktif Keraton Yogyakarta dalam menjaga lingkungan tidaklah baru. Sejak tahun 2015, Sri Sultan telah berupaya mengubah kawasan Tebing Breksi, yang sebelumnya merupakan lokasi penambangan kapur, menjadi destinasi pariwisata yang lebih ramah lingkungan. Langkah ini menunjukkan komitmen yang kuat dari Keraton untuk turut berperan dalam pelestarian alam dan perkembangan ekonomi lokal melalui pariwisata yang berkelanjutan.

Marrel juga menegaskan bahwa institusi Keraton tidak luput dari tantangan dan serangan terkait upaya-upaya tersebut. Hal ini menunjukkan betapa kompleksnya isu yang dihadapi dalam menjaga lingkungan dan berinteraksi dengan masyarakat yang memiliki kebiasaan berbeda.

Melalui dialog dan kolaborasi dengan warga, Keraton berusaha membangun kesadaran lingkungan yang lebih kuat. Kerja sama ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari penambangan ilegal serta melestarikan keindahan alam yang dimiliki Yogyakarta, khususnya di area sekitar Merapi.

Bagi yang ingin mendalami lebih jauh tentang program-program dan upaya Keraton dalam menjaga lingkungan, bisa menyaksikan obrolan selengkapnya melalui program Gaspol People yang tayang di YouTube. Acara tersebut menyediakan informasi mendalam dan perspektif baru mengenai langkah-langkah yang diambil Keraton untuk melestarikan lingkungan dan memajukan edukasi masyarakat.

Keterlibatan institusi tradisional dalam isu-isu lingkungan seperti ini sangat penting, mengingat banyaknya tantangan yang harus dihadapi. Keraton Yogyakarta, dengan semua warisan budaya dan tradisinya, menunjukkan contoh konkret bahwa menjaga tanah air juga adalah bagian dari identitas dan tanggung jawab bersama.

Sementara masyarakat yang terlibat dalam kegiatan produktif di kawasan Merapi diharapkan dapat berpindah dari praktik penambangan ilegal, yang berdampak buruk bagi lingkungan, menuju aktivitas yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Membangun kesadaran kolektif mengenai hal ini menjadi salah satu kunci utama dalam menghadapi tantangan yang ada, sekaligus merangkul masa depan yang lebih baik.

Dengan berbagai inisiatif ini, Keraton Yogyakarta tidak hanya mengedukasi masyarakat, tetapi juga berusaha menjadi teladan dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.