Komunitas Canter Sambut Positif Kehadiran eCanter di GIIAS 2025

by -14 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Tangerang menjadi tuan rumah peluncuran eCanter, kendaraan listrik yang mendapatkan perhatian khusus di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show 2025. Yusen Logistics, sebagai pengoperasi eCanter sejak akhir 2024, tidak hanya memperkenalkan kendaraan ini, tetapi juga menjalin hubungan erat dengan komunitas pecinta Mitsubishi Fuso. Salah satu komunitas terbesar yang menyokong kendaraan ini adalah komunitas pencinta Canter yang dikenal dengan nama Refleksi 55 Tahun Perjalanan Mitsubishi Fuso. Komunitas ini telah memiliki lebih dari 6.000 anggota aktif dan diperkirakan memiliki lebih dari 30.000 pengikut di platform media sosial seperti Facebook.

Acara GIIAS 2025 menampilkan berbagai inovasi otomotif, dan salah satu yang mencuri perhatian adalah eCanter. Banyak pengunjung yang datang untuk melihat kendaraan listrik ini, terutama para anggota komunitas yang antusias terhadap kemampuan dan spesifikasi yang ditawarkan. Antusiasme ini memberikan gambaran penting tentang bagaimana perkembangan teknologi kendaraan listrik diterima oleh masyarakat, khususnya bagi mereka yang sudah lama menjadikan Canter sebagai bagian dari aktivitas sehari-hari.

Toni, salah seorang pebisnis asal Tasikmalaya dan anggota aktif dalam komunitas tersebut, menyatakan bahwa eCanter memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk dimodifikasi. Dari sudut pandangnya, kendaraan ini menjanjikan banyak kemungkinan dalam hal ubahan, memberi peluang bagi penggemar modifikasi untuk berkreasi. “Kalau saya lihat dari spesifikasi, eCanter dibuat untuk modifikasi dengan sangat baik. Ini bisa dikembangkan menjadi lebih menarik lagi,” ujar Toni dengan semangat. Ia menambahkan bahwa saat ini ia memiliki beberapa koleksi Canter lama yang ia simpan dengan baik di garasinya.

Spesifikasi eCanter juga tidak kalah menarik. Dengan tenaga 184 tenaga kuda dan torsi instan mencapai 390 Nm, kendaraan ini memiliki kemampuan yang mencukupi untuk berbagai kebutuhan logistik. Dikenal dengan gross vehicle weight sekitar enam ton, eCanter juga memiliki daya tempuh yang diandalkan, yaitu sekitar 120 kilometer dengan baterai penuh. Kekuatan dan jangkauan ini menjadikannya pilihan ideal bagi para pengusaha di sektor logistik yang semakin beralih pada kendaraan ramah lingkungan.

Kendati komunitas Canter sudah lama ada dan berfokus pada modifikasi kendaraan konvensional, perkenalan eCanter memberikan warna baru. Toni, yang juga aktif dalam kegiatan komunitas, mengungkapkan keinginannya untuk memiliki eCanter jika ada dana yang cukup. Hal ini menunjukkan bahwa minat pasar terhadap kendaraan listrik, terutama dalam segmen kendaraan komersial, semakin meningkat.

Acara GIIAS 2025 juga menampilkan enam merek lain yang meluncurkan berbagai model mobil baru dengan harga yang bersaing. Hal ini menjadi indikator kuat bahwa industri otomotif di Indonesia terus beradaptasi, terutama dengan tren kendaraan listrik yang semakin meningkat. Pengenalan eCanter di GIIAS bukan hanya sekadar produk baru, tetapi juga langkah penting untuk menyokong ekosistem mobilitas listrik yang lebih ramah lingkungan di tanah air.

Perkembangan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak perusahaan dan komunitas untuk beralih ke solusi transportasi yang lebih berkelanjutan. Keterlibatan komunitas seperti Refleksi 55 Tahun Perjalanan Mitsubishi Fuso juga akan menjadi faktor kunci dalam menyebarluaskan informasi dan pemahaman mengenai teknologi kendaraan listrik.

Mengenai tanggapan dari komunitas pencinta Canter, mereka sangat antusias menyambut kehadiran eCanter. Selain memberikan kesempatan baru untuk modifikasi, eCanter juga menawarkan solusi transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dalam era di mana kesadaran akan perlunya meminimalkan dampak lingkungan semakin mendalam, kendaraan listrik seperti eCanter menawarkan harapan baru bagi industri otomotif di Indonesia.

Keterlibatan aktif Toni dan anggota lain dari komunitas dalam mendalami spesifikasi dan ingin memiliki eCanter menjadi pertanda baik. Ini menandakan bahwa komunitas tidak hanya sebagai pengguna pasif, tetapi juga sebagai penggerak inovasi yang akan membawa perubahan positif bagi industri otomotif lokal. Melihat potensi dan semangat komunitas Canter, eCanter tampaknya akan menjadi bagian penting dari perjalanan mereka ke depan dalam menghadapi era kendaraan ramah lingkungan.