KP2MI Jalin Kerja Sama dengan IMI dan Kadin untuk Penempatan Tenaga Terampil di Jepang

by -15 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia telah menginisiasi kerjasama strategis dengan Ikatan Motor Indonesia dan Kamar Dagang Indonesia untuk memperluas peluang penempatan tenaga terampil Indonesia di Jepang, terutama dalam bidang pengemudi dan mekanik. Langkah ini diambil saat menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, mengunjungi kantor Ketua Umum IMI, Bambang Soesatyo, di Jakarta pada hari Senin.

Dalam pernyatannya, Karding menyatakan bahwa Jepang memiliki kebutuhan mendesak akan tenaga mekanik dan pengemudi dalam jumlah besar. Hal ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk menyediakan tenaga terampil yang dibutuhkan, dengan IMI berperan menyediakan dukungan modal, infrastruktur, dan komitmen untuk mewujudkan kerja sama ini. Penandatanganan nota kesepahaman antara ketiga pihak menandai dimulainya kolaborasi ini yang diharapkan dapat menjadi terobosan penting dalam mendukung penyerapan tenaga kerja terlatih.

Menteri Karding menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh kementeriannya dengan sektor otomotif. Tujuan utama dari kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada aspek bisnis, tetapi juga untuk membantu penyerapang angkatan kerja di dalam negeri. Dengan populasi lansia yang semakin meningkat di Jepang, Indonesia memiliki kesempatan untuk menawarkan angkatan kerja yang siap pakai. Karding menegaskan bahwa kolaborasi ini memerlukan partisipasi sektor swasta, seperti IMI dan Kadin, untuk mencapai hasil yang optimal.

Target dari kerja sama ini mencakup pelatihan tenaga kerja terampil yang siap pakai, dengan harapan dapat mengurangi angka pengangguran sekaligus meningkatkan remitansi pekerja migran. Remitansi dari pekerja migran Indonesia pada tahun lalu mencapai Rp253,3 triliun, dan dengan adanya peningkatan penyerapan tenaga kerja, diharapkan angka ini akan terus bertambah.

Ketua Umum IMI, Bambang Soesatyo, menyambut baik langkah KP2MI dalam menjalin kerjasama pelatihan untuk driver dan mekanik yang ditujukan untuk pasar kerja Jepang. Dia menjelaskan bahwa saat ini, permintaan global terhadap tenaga terampil seperti driver dan mekanik sangat tinggi. IMI siap untuk mempersiapkan tenaga terlatih yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, IMI menargetkan untuk memulai pembangunan balai latihan pada bulan Oktober mendatang. Balai latihan ini nantinya akan dilengkapi dengan mobil setir kiri untuk pelatihan, serta menjalin kerjasama dengan pihak industri otomotif, termasuk Toyota, untuk menyiapkan mesin bagi calon mekanik. Ini merupakan langkah konkret untuk mendukung calon pekerja agar memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Bambang menambahkan bahwa kerja sama ini merupakan tantangan baru bagi IMI, yang selama ini fokus pada aspek kegiatan otomotif seperti olahraga dan komunitas. Kini, IMI dituntut untuk membantu pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja siap pakai untuk pasar Jepang, Eropa, dan Timur Tengah. Harapannya, kehadiran IMI sebagai organisasi otomotif dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja Indonesia di luar negeri.

Inisiatif ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menanggapi tantangan kebutuhan tenaga kerja di tingkat global, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai penyedia tenaga terampil yang siap bersaing. Dengan kerjasama ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang baik antara pemerintah dan sektor swasta, yang pada gilirannya dapat mempercepat proses penyerapan tenaga kerja terlatih di pasar internasional.