KP2MI Tegaskan Komitmen Lindungi Pekerja Migran, Temui Wilfrida dan Ibu Adelina di Kupang

by -11 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia baru-baru ini menggelar sebuah pertemuan penting di Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang menggandeng dua tokoh vital dalam isu pekerja migran: Wilfrida Soik, seorang mantan pekerja migran yang pernah terjerat masalah hukum di Malaysia, dan Yohana Banunaek, ibu dari Adelina Sau, seorang pekerja migran yang tragisnya meninggal akibat kekerasan dari majikannya.

Sekretaris Jenderal KP2MI, Dwiyono, menekankan betapa pentingnya pertemuan ini sebagai pengingat akan tanggung jawab negara dalam melindungi pekerja migran. Dalam pernyataannya, Dwiyono menyebutkan bahwa kisah Wilfrida dan Adelina menjadi simbol nyata dari tantangan serius yang dihadapi oleh pekerja migran Indonesia. Wilfrida sendiri menjalani proses yang sangat sulit di Malaysia sebelum akhirnya mendapatkan dukungan dari Presiden Prabowo Subianto, yang berusaha membawanya kembali ke tanah air. Keberanian dan ketabahan Wilfrida menjadi inspirasi bagi banyak orang, sedangkan kisah sedih Adelina menyoroti situasi kelam yang kerap dialami oleh pekerja migran, mencerminkan perlunya perlindungan yang lebih baik.

Dwiyono menegaskan bahwa pertemuan ini adalah momen refleksi yang mendalam bagi seluruh jajaran KP2MI. Tugas mereka, menurutnya, tidak hanya sebatas penempatan pekerja migran, tetapi juga mencakup perlindungan dan pencegahan praktik-praktik ilegal yang marak terjadi, seperti pengiriman melalui calo dan perdagangan orang. “Kami harus bekerja lebih keras untuk melindungi pekerja migran. Tak ada lagi yang seharusnya berangkat secara ilegal,” ujarnya tegas, menekankan pentingnya kolaborasi antara semua pihak terkait.

Dalam konteks ini, Dwiyono menyerukan kepada semua anggota kementerian untuk meningkatkan sosialisasi tentang migrasi yang aman dan prosedural. Ia berharap kejadian yang menimpa Wilfrida dan Adelina tidak terulang, mengingat banyaknya pekerja migran yang rentan terjebak dalam situasi serupa. Komitmen KP2MI untuk memperkuat mekanisme perlindungan akan terus berlanjut, demi memastikan masyarakat memahami risikonya dan memastikan bahwa mereka yang berangkat melakukannya dengan cara yang legal.

Usai pertemuan, Dwiyono bersama dengan Dirjen Pemberdayaan KP2MI, Muh. Fachri, memberikan cenderamata kepada Wilfrida dan anaknya serta kepada Yohana Banunaek. Meskipun benda tersebut tidak bisa menggantikan penderitaan yang mereka alami, simbol tersebut dianggap sebagai ungkapan penghormatan terhadap keteguhan hati dan keberanian mereka dalam menghadapi tantangan yang luar biasa.

Keprihatinan KP2MI sangat jelas; rangkaian peristiwa ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Upaya untuk melindungi pekerja migran akan terus diintensifkan, dan seluruh jajaran diharapkan untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya pendekatan prosedural dalam penempatan pekerja migran. Para pekerja migran adalah aset penting bagi bangsa, dan hak-hak mereka harus dijaga untuk memastikan bahwa mereka dapat menjalani hidup yang aman, terhormat, dan sejahtera.

Sekjen KP2MI juga mengingatkan bahwa peran aktif masyarakat dalam melindungi pekerja migran sangat diperlukan. Kesadaran akan praktik-praktik ilegal, termasuk perdagangan orang, harus semakin meningkat. Sehingga, dalam menghadapi masalah ini, tidak hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat luas memiliki tanggung jawab moral untuk ikut serta dalam menyelamatkan para pekerja migran dari risiko yang berbahaya.

Engagement dari masyarakat, penyuluhan yang lebih baik, dan kerjasama antara instansi terkait adalah kunci untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. Itu adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa para pekerja migran tidak hanya dilindungi oleh hukum, tetapi juga diakui keberadaannya sebagai manusia yang memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan dan dukungan yang layak. Dengan demikian, diharapkan ke depan akan ada perubahan signifikan dalam hal pengelolaan dan perlindungan pekerja migran di Indonesia, sehingga mereka dapat menjalani hidup dengan lebih baik dan lebih aman.