Krisis Kelaparan Parah di Gaza: Sepertiga Penduduk Tak Makan Bertahan Hari

by -9 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Krisis kemanusiaan yang melanda Jalur Gaza semakin mendalam, dengan dampak yang menghancurkan bagi penduduk setempat. Sejak dimulainya blokade total oleh Israel pada 2 Maret 2025, aliran bantuan kemanusiaan, termasuk makanan dan obat-obatan, terputus, memperparah kondisi yang sudah kritis.

Menurut laporan dari Integrated Food Security Phase Classification, seluruh penduduk Gaza, yang berjumlah sekitar 2,1 juta jiwa, kini berada dalam risiko kelaparan kritis. Pada periode 1 April hingga 10 Mei 2025, tercatat 93 persen penduduk Gaza, atau sekitar 1,95 juta orang, berada dalam fase IPC 3 atau lebih tinggi, yang berarti masuk kategori “krisis atau lebih buruk.”

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia juga mengeluarkan peringatan keras mengenai memburuknya bencana kemanusiaan di Gaza. FAO menyatakan bahwa wilayah tersebut terancam kelaparan parah, runtuhnya sektor pertanian, serta potensi merebaknya wabah penyakit mematikan jika akses bantuan kemanusiaan tidak segera dibuka dan blokade tidak dicabut.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sejak Oktober 2023, sedikitnya 67 anak-anak telah meninggal karena kelaparan. Lebih dari 650.000 anak di bawah usia lima tahun kini menghadapi kondisi malnutrisi parah dan mengancam jiwa dalam beberapa pekan mendatang akibat terus ditolaknya akses terhadap makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Selain itu, laporan dari Badan Pengungsi Palestina PBB menunjukkan bahwa 80 persen penduduk Gaza bergantung pada bantuan kemanusiaan, dengan tiga dari empat penduduk bergantung pada bantuan pangan darurat dari UNRWA. Krisis pangan terus meningkat, dan situasi kemanusiaan yang sudah parah terancam semakin memburuk.

Meskipun upaya internasional telah dilakukan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, tantangan besar tetap ada. Israel mengendalikan jumlah truk bantuan yang memasuki Jalur Gaza dari penyeberangan Rafah, dengan pemeriksaan ketat yang menyebabkan penundaan signifikan dalam distribusi bantuan.

Situasi ini menuntut perhatian dan tindakan segera dari komunitas internasional untuk meringankan penderitaan penduduk Gaza dan memastikan akses bantuan kemanusiaan yang tidak terhalang.