Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk, dengan laporan terbaru menunjukkan bahwa dalam sehari, tujuh orang meninggal dunia akibat kelaparan dan malnutrisi, termasuk dua anak-anak. Dengan demikian, total korban jiwa akibat krisis ini mencapai 251 orang, termasuk 110 anak-anak.
Sejak 2 Maret 2025, Israel telah menutup seluruh perbatasan dengan Jalur Gaza, menghalangi masuknya sebagian besar bantuan kemanusiaan, baik pangan maupun medis. Blokade ini telah menyebabkan kelaparan meluas di wilayah tersebut, dengan harga makanan melonjak hingga 1.400%, dan banyak keluarga hanya mampu makan sekali sehari dengan porsi yang sangat terbatas.
Selain itu, serangan udara Israel yang intens telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur vital Gaza, termasuk rumah sakit, sekolah, dan fasilitas distribusi bantuan. Lebih dari 70% fasilitas medis hancur atau tidak berfungsi akibat serangan dan kekurangan pasokan.
Organisasi PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan telah memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza saat ini mungkin merupakan yang terburuk yang pernah ada sepanjang perang di wilayah tersebut. Tidak ada bantuan kemanusiaan yang memasuki wilayah kantong Palestina itu selama lebih dari 50 hari, dan pasokan barang-barang komersial bahkan lebih lama lagi.
Kepala Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina, Philippe Lazzarini, juga mengingatkan tentang memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza dan menyerukan langkah-langkah mendesak untuk mencegah kematian lebih lanjut akibat kelaparan.
Krisis ini telah menyebabkan lebih dari 37.000 warga Palestina meninggal dunia, termasuk lebih dari 14.000 anak-anak, dan lebih dari 82.000 orang luka-luka, banyak di antaranya mengalami amputasi akibat keterlambatan penanganan medis. Sistem kesehatan Gaza telah kolaps total, dengan lebih dari 70% fasilitas medis hancur atau tidak berfungsi akibat serangan dan kekurangan pasokan.
Dengan kondisi yang semakin memburuk, penting bagi komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan guna mengakhiri blokade dan memastikan bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Gaza untuk meringankan penderitaan warga sipil yang terus meningkat.