Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, telah mengungkapkan rencana untuk mempersiapkan pelajar di sekolah menengah kejuruan yang berminat bekerja di luar negeri dengan meluncurkan program yang disebut Kelas Migran. Dalam sebuah kuliah umum yang diadakan di SMKN 1 Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Karding menegaskan pentingnya penggunaan pendekatan pendidikan yang terfokus untuk anak-anak yang bercita-cita menjadi pekerja migran.
Karding mengatakan bahwa institusi pendidikan, khususnya SMK dan SMA, harus mulai membuka kelas-kelas khusus bagi siswa yang memiliki keinginan untuk bekerja di luar negeri. Hal ini menjadi langkah awal untuk membekali generasi muda dengan keterampilan yang diperlukan, agar mereka siap menghadapi tantangan di pasar kerja global. Menurutnya, persiapan ini sebaiknya dimulai sejak tahun awal sekolah, di mana siswa akan diajarkan kemampuan bahasa, keterampilan kerja, dan juga kesiapan mental.
Dalam program Kelas Migran ini, para siswa akan diperkenalkan pada berbagai keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri di luar negeri. Karding menjelaskan bahwa sejak kelas satu, siswa sudah dapat dievaluasi minat dan bakat mereka untuk bekerja di luar negeri. Selama proses pendidikan, mereka akan mendapatkan pelatihan berkelanjutan dalam bahasa asing dan keterampilan teknis, serta dukungan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru.
Karding optimis bahwa dengan pendekatan ini, lulusan SMK tidak hanya akan siap bekerja, tetapi juga dapat dengan lebih mudah mendapatkan penempatan kerja di luar negeri setelah menyelesaikan pendidikan mereka. Ia mencatat bahwa cukup dengan sedikit pelatihan keterampilan tambahan saat mendekati kelulusan, para siswa sudah dapat diberangkatkan sebagai tenaga kerja migran.
Lebih jauh lagi, program Kelas Migran akan menjadi bagian integral dari upaya membangun ekosistem penempatan yang lebih aman dan terencana bagi calon pekerja migran Indonesia. Inisiatif ini juga sejalan dengan visi pendidikan praktis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya pendidikan berbasis minat dan relevansi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di tanah air.
Melalui program ini, pemerintah berharap dapat menciptakan generasi pekerja yang tidak hanya terampil tetapi juga memiliki kepercayaan diri untuk mengeksplorasi peluang di luar negeri. Dengan mengintegrasikan pendidikan yang praktis dan berorientasi kebutuhan pasar, para pelajar diharapkan dapat memperoleh akses yang lebih baik ke dunia kerja internasional, serta mengurangi risiko dan tantangan yang sering dihadapi oleh pekerja migran saat ini.
Dalam konteks globalisasi dan kebutuhan akan tenaga kerja terampil, respon positif dari berbagai pihak, termasuk sekolah dan industri, sangat diperlukan. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat menarik perhatian lebih banyak siswa untuk mengejar karir di luar negeri dengan lebih terencana dan efektif. Dengan dukungan lembaga pendidikan dan pemerintah, Karding yakin bahwa program Kelas Migran dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat dan perekonomian nasional.
Langkah ini juga menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan bagi generasi mendatang, agar mereka tidak hanya menjadi tenaga kerja biasa, tetapi juga berkontribusi secara signifikan dalam perkembangan ekonomi global.