Menteri P2MI: Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Dukung Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

by -13 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Pada Jumat, 15 Agustus, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding menghadiri pidato kenegaraan Presiden Prabowo di Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Jakarta. Karding menegaskan bahwa pesan-pesan yang disampaikan oleh Presiden sangat sejalan dengan upaya kementeriannya dalam melindungi pekerja migran Indonesia. Usai acara, Karding menyampaikan pandangannya tentang berbagai prioritas yang ditekankan oleh Presiden dalam pidato tersebut.

Karding menggarisbawahi bahwa inti dari pidato tersebut mencakup sejumlah program prioritas dan keberhasilan yang telah dicapai selama 299 hari kepemimpinan Presiden Prabowo. Dalam kesempatan itu, Presiden mengungkapkan harapannya bahwa program-program tersebut dapat membantu masyarakat terlepas dari kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan, serta mendukung tercapainya kesejahteraan yang lebih merata.

Salah satu inisiatif yang menonjol adalah program Makan Bergizi Gratis yang kini telah mencakup 20 juta penerima. Karding juga menyebutkan tentang keberhasilan mendirikan 100 unit Sekolah Rakyat dan koperasi Desa Merah Putih yang telah mencapai jumlah 80.000. Di samping itu, kementeriannya juga ikut ambil bagian dalam program cek kesehatan gratis yang telah menjangkau 18 juta individu.

Lebih lanjut, Karding menyatakan bahwa Presiden Prabowo juga menjabarkan pencapaian dalam program hilirisasi yang mencakup berbagai komoditas, termasuk di sektor pangan dan energi. Menteri P2MI tersebut mengapresiasi upaya pemerintah dalam memperbaiki ketahanan pangan, di mana Presiden berhasil mencatat stok beras mencapai 3 juta ton. Hal ini menjadi tonggak sejarah, karena untuk pertama kalinya Indonesia berhasil mencapai swasembada beras sebanyak itu.

Sedari awal pidato, Presiden Prabowo memberikan perhatian besar terhadap penanganan pengangguran. Dalam konteks ini, Karding menjelaskan bahwa Presiden berkomitmen untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mendatangkan investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Menurutnya, salah satu pesan paling krusial yang tersampaikan dari pidato itu adalah penekanan pemerintah untuk berpihak kepada rakyat. Dalam penyampaian tersebut, Presiden tegas menuturkan bahwa tidak seharusnya ada kekuatan ataupun individu kaya yang memanfaatkan atau bahkan mempermainkan penderitaan masyarakat.

Pesan tersebut, lanjut Karding, sangat relevan dengan tugas Kementerian P2MI dalam melindungi dan memberdayakan pekerja migran yang berjuang untuk meningkatkan taraf hidup keluarga mereka dengan bekerja di luar negeri. “Kami di KemenP2MI memiliki komitmen bersama: melindungi pekerja migran dari segala bentuk eksploitasi. Tidak boleh ada satu pun warga negara yang hak-haknya dirampas atau dipermainkan demi keuntungan segelintir orang,” tegas Karding.

Karding menilai bahwa perhatian yang diberikan oleh Presiden menunjukkan komitmen yang kuat untuk melindungi masyarakat, khususnya mereka yang berada dalam kondisi rentan. Dengan berbagai program dan strategi yang telah diluncurkan, pemerintah berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih adil dan berkeadilan, di mana semua lapisan masyarakat, termasuk pekerja migran, dapat merasakan manfaat dari kemajuan bangsa.

Pidato kenegaraan ini tidak hanya menjadi momen penting bagi pemerintah, tetapi juga memberi harapan baru bagi rakyat Indonesia, terutama bagi mereka yang berjuang keras di perantauan. Dengan segala pencapaian dan program yang telah dirancang, diharapkan langkah-langkah tersebut dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik, sejahtera, dan berkeadilan.