Mitsubishi Destinator Borong Pemesanan di GIIAS 2025, Target 10 Ribu Unit di Indonesia

Mitsubishi Destinator saat ini tengah menikmati masa kejayaannya di pasar otomotif Indonesia. Sejak diperkenalkan secara global pada 17 Juli 2025, model ini berhasil menarik perhatian masyarakat, dan terbukti dengan meningkatnya angka Surat Pemesanan Kendaraan di seluruh Indonesia. Amiruddin, yang menjabat sebagai Sub Division Head of Sales Marketing & Logistic di PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia, menjelaskan bahwa data SPK masih dalam proses pengumpulan. Namun, Destinator sudah muncul sebagai salah satu model terlaris Mitsubishi di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show 2025.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan, Amir mengungkapkan bahwa di GIIAS, Mitsubishi Destinator berhasil meraih penjualan sebanyak 1.939 unit. Ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari konsumen terhadap produk baru tersebut. Bahkan, keseluruhan SPK Destinator di Indonesia sudah mencapai lebih dari 3.000 unit. Angka ini menunjukkan potensi pasar yang sangat menjanjikan untuk model SUV premium yang baru diluncurkan ini.

Amir menambahkan bahwa pihaknya masih melakukan penghitungan final dari sejumlah diler untuk memastikan jumlah pastinya. Dengan optimisme yang tinggi, Mitsubishi menargetkan penjualan sebanyak 10.000 unit Destinator di Indonesia dalam periode Agustus 2025 hingga Maret 2026. Dengan demikian, rata-rata penjualan bulanan yang diharapkan mencapai sekitar 1.250 unit. Target ini menunjukkan kepercayaan Mitsubishi terhadap keberhasilan model SUV terbaru mereka.

Destinator hadir dengan tiga varian yang berbeda, yaitu GLS, Exceed, dan Ultimate, sehingga menawarkan pilihan yang bervariasi bagi konsumen. Dalam hal harga, Destinator menawarkan nilai yang cukup menarik, dengan harga mulai dari Rp 385 juta untuk varian terendah hingga Rp 465 juta untuk varian tertinggi. Strategi ini diharapkan dapat menarik perhatian lebih banyak konsumen, terutama di segmen SUV premium yang terus berkembang.

Pabrikan kendaraan bermotor asal Jepang ini percaya bahwa dengan penetapan harga yang kompetitif dan pilihan varian yang beragam, Destinator dapat memperluas basis konsumen mereka. Masyarakat pecinta otomotif di Indonesia tentunya mencari kendaraan yang tidak hanya menawarkan performa dan kenyamanan, tetapi juga value for money. Dengan menawarkan kendaraan yang memenuhi kriteria tersebut, Mitsubishi berambisi untuk meningkatkan penjualan dan pangsa pasar mereka di Tanah Air.

Di tengah pesatnya perkembangan industri otomotif di Indonesia, keberhasilan Destinator diharapkan bisa menjadi momentum positif bagi Mitsubishi. Pabrikan ini berkomitmen untuk terus berinovasi dan menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen lokal. Dengan sebuah kombinasi antara desain yang menarik, teknologi terkini, serta efisiensi bahan bakar, Destinator siap bersaing dengan brand lain di sektor yang sama.

Pelanggan yang mencari SUV dengan dimensi dan kapasitas yang sesuai, serta fitur-fitur canggih, menemukan Destinator sebagai pilihan yang menarik. Dikenal dengan performa yang handal dan tampilan yang modern, Destinator menawarkan pengalaman berkendara yang memuaskan. Melihat potensi yang ada, tak bisa dipungkiri bahwa Mitsubishi Destinator menjadi salah satu model yang patut diperhitungkan dalam industri otomotif tanah air.

Pemasaran dan promosi yang agresif juga akan menjadi langkah strategis Mitsubishi untuk menggapai target penjualannya. Dengan melihat grafik pertumbuhan penjualan yang positif, bisa dipastikan Destinator akan terus mendominasi pasar SUV Indonesia. Dari segi desain, fitur, dan kenyamanan berkendara, SUV ini mampu memenuhi ekspektasi konsumen yang kini semakin tinggi.

Dengan semua faktor di atas, Mitsubishi Destinator sepertinya tidak hanya akan menjadi favorit di kalangan konsumen, tetapi juga berpotensi mengubah wajah Mitsubishi di segmen SUV di Indonesia. Keberhasilan ini mungkin akan membentuk strategi bisnis yang lebih besar untuk masa mendatang, serta menegaskan posisi Mitsubishi sebagai salah satu pemain kunci di industri otomotif nasional.