Pabrik Pengolahan Garam Berdiri di Gegye, Tingkatkan Pendapatan Warga Xizang

by -11 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Di wilayah barat daya China, tepatnya di Daerah Otonomi Xizang, terdapat sebuah daerah bernama Gegye yang kaya akan sumber daya garam. Untuk memanfaatkan potensi ini secara optimal, Gegye telah membangun pabrik pengolahan garam mentah dan secara bertahap mengembangkan rantai industri yang mencakup pemanenan, penyimpanan, pengolahan, pengemasan, dan penjualan garam. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan memperkuat ekonomi lokal.

Pada tahun 2018, tradisi pengangkutan garam di Gegye diakui sebagai warisan budaya takbenda oleh Daerah Otonomi Xizang. Pengakuan ini menegaskan pentingnya tradisi tersebut dalam kehidupan masyarakat dan budaya setempat.

Gegye bukanlah satu-satunya wilayah di Xizang yang mengandalkan garam sebagai sumber pendapatan. Di Kabupaten Markam, misalnya, terdapat ladang garam yang telah ada sejak lebih dari seribu tahun lalu. Ladang garam ini terletak di sepanjang tepi sungai Lancang dan di lereng tebing, dengan metode produksi yang masih mempertahankan teknik tradisional sejak Dinasti Tang. Proses produksi garam di Markam melibatkan penguapan air garam secara alami dengan sinar matahari, menghasilkan garam berkualitas tinggi yang menjadi sumber pendapatan utama bagi penduduk setempat.

Selain itu, di Danau Garam Zabuye yang terletak di Kabupaten Zhongba, Kota Xigaze, Xizang, terdapat proyek ekstraksi lithium ramah lingkungan yang memanfaatkan garam dari danau tersebut. Proyek ini bertujuan untuk menghasilkan karbonat lithium berkualitas baterai dengan kapasitas tahunan lebih dari 10.000 ton, serta menghasilkan produk sampingan seperti kalium klorida dan garam rubidium dan cesium. Pendekatan teknologi yang digunakan menggabungkan pemisahan membran dan kristalisasi evaporasi, dengan mengandalkan reaksi fisik untuk ekstraksi sumber daya lithium secara efisien dan ramah lingkungan.

Dengan berbagai inisiatif dan tradisi yang ada, produksi garam di Xizang tidak hanya menjadi sumber pendapatan penting bagi masyarakat setempat, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ekonomi dan pelestarian budaya di wilayah tersebut.