Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Arrmanatha Nasir, menekankan pentingnya keputusan yang diambil dalam Deklarasi New York mengenai Implementasi Solusi Dua Negara. Dalam wawancaranya di Jakarta, Jumat, beliau menjelaskan bahwa keberadaan Palestina sebagai negara pengamat telah disepakati dan diakui dalam proses negosiasi. Hal ini menunjukkan bahwa Palestina tidak hanya hadir sebagai peserta pasif, tetapi juga berperan aktif dalam diskusi mengenai kesepakatan yang dihasilkan.
Pernyataan ini muncul sebagai respon terhadap salah satu poin penting dalam deklarasi yang menyoroti serangan yang dilakukan oleh kelompok Hamas terhadap warga sipil pada 7 Oktober 2023. Dalam poin tersebut, terdapat seruan untuk Hamas agar menghentikan kekuasaannya di Gaza dan menyerahkan senjatanya kepada Otoritas Palestina. Arrmanatha menggarisbawahi bahwa penting untuk tidak hanya melihat deklarasi ini dari satu sudut pandang. Dia mengingatkan bahwa seluruh isi deklarasi tersebut harus dipahami sebagai kesatuan yang utuh, bukan terfragmentasi berdasarkan poin-poin tertentu.
Beliau juga berbagi pandangan bahwa pertemuan di New York ini menjadi langkah awal yang krusial, di mana pembahasan mengenai Solusi Dua Negara kembali diuji dan diperbarui setelah tidak ada diskusi yang berarti dalam dekade terakhir. Arrmanatha mengatakan, “Sekarang tiba-tiba semua perhatian tertuju pada solusi dua negara. Dan semua pihak sepakat bahwa ini adalah jalan untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel.” Ini adalah sinyal bahwa ada niatan yang kuat dari komunitas internasional untuk tidak lagi mengesampingkan isu ini dan mencari cara untuk menyelesaikannya secara konstruktif.
Dalam konteks yang lebih luas, perhatian global terhadap konflik Palestina-Israel dinilai semakin meningkat. Berbagai pihak di dunia internasional menunjukkan kepedulian yang lebih tinggi dengan melihat kembali pada solusi yang diusulkan selama ini. Diskusi tentang Solusi Dua Negara diharapkan dapat membawa harapan baru bagi perdamaian yang abadi di kawasan tersebut.
Dalam wawancaranya, Arrmanatha menekankan pentingnya dialog yang konstruktif. Dia berharap melalui langkah-langkah diplomatik tersebut, semua pihak dapat menemukan titik temu dan menciptakan suasana yang kondusif untuk negosiasi lebih lanjut. Di tengah suasana ketegangan yang terus berlangsung, pendekatan yang berbasis pada dialog dan pemahaman antara semua pihaklah yang dibutuhkan untuk maju.
Menanggapi tantangan yang muncul dari ketidakpastian dan konflik yang berkepanjangan, Arrmanatha menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung penyelesaian yang adil dan berkelanjutan bagi rakyat Palestina. “Indonesia akan terus berada di garis depan dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina dan memastikan bahwa suara mereka didengar dalam forum-forum internasional,” ujarnya tegas.
Komitmen Indonesia ini tidak hanya berdasar pada aspek politik, tetapi juga moral. Rakyat Indonesia, dengan empati yang mendalam terhadap penderitaan rakyat Palestina, merasa tergerak untuk terus mengadvokasi keadilan dan perdamaian. Dalam pandangan Arrmanatha, upaya diplomasi ini merupakan wujud dari tanggung jawab Indonesia di tataran global, dan sejalan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan yang dijunjung tinggi.
Ke depan, Indonesia berharap dapat memainkan peran penting dalam upaya mediasi antara pihak-pihak yang terlibat. Keterlibatan Indonesia dalam pembahasan ini mencerminkan harapan untuk membawa suara negara-negara berkembang dan menyampaikan aspirasi rakyat Palestina. Momen ini diharapkan menjadi titik balik yang akan memicu langkah-langkah berani ke arah perdamaian yang tidak saja meredakan ketegangan, tetapi juga mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh pihak yang terlibat.
Dengan semangat optimisme, Arrmanatha menutup pernyataannya dengan harapan bahwa proses negosiasi ini tidak akan terhenti, dan Palestina serta Israel dapat menemukan jalan damai melalui dialog yang berkelanjutan. Selain itu, ia mengajak semua pihak untuk bersatu dalam menciptakan iklim yang mendukung perdamaian, agar harapan akan masa depan yang lebih cerah bagi kawasan ini dapat terwujud.