PBB Apresiasi Indonesia dalam Pembelaan HAM di Hari Kemanusiaan Sedunia 2025

by -11 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Dalam rangka memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia yang jatuh pada 19 Agustus, Perserikatan Bangsa-Bangsa di Indonesia memberikan penghargaan tinggi terhadap peran Indonesia dalam memperjuangkan Hak Asasi Manusia di kancah global. Thandie Mwape, Kepala Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Indonesia, menegaskan bahwa momentum tersebut digunakan untuk mengenang pengorbanan para pekerja kemanusiaan yang telah membayar harga tertinggi demi kemanusiaan.

Mwape menyampaikan rasa terima kasih kepada Indonesia, yang sering kali menjadi tempat perlindungan dan berperan aktif dalam membela hak asasi manusia di dunia. Ia menyoroti bahwa tindakan yang dapat menormalisasi kekerasan terhadap pekerja kemanusiaan merupakan ancaman serius bagi fondasi kerja kemanusiaan, yang bertujuan untuk menjangkau mereka yang paling membutuhkan bantuan.

PBB mengingatkan bahwa tahun 2023 menjadi tahun yang paling mengerikan bagi komunitas kemanusiaan, dengan 420 pekerja kemanusiaan kehilangan nyawa akibat tindakan kekerasan, sebuah angka yang meningkat drastis sekitar 169 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tren mengejutkan ini berlanjut hingga 2025, dengan total 844 pekerja kemanusiaan terbunuh di lini depan krisis, yang semakin mencerminkan risiko tinggi yang dihadapi mereka.

Salah satu wilayah yang paling terdampak adalah Gaza, yang telah menjadi lokasi paling mematikan bagi pekerja kemanusiaan, di mana lebih dari 250 pekerja kehilangan nyawa sejak Oktober 2023. Selain itu, kekerasan yang terjadi di Sudan dan Sudan Selatan juga terus menambah jumlah korban, baik pada tahun 2023 maupun 2024, menggambarkan bagaimana krisis kemanusiaan semakin parah di berbagai belahan dunia.

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, dalam pernyataan terpisah mengungkapkan bahwa pekerja kemanusiaan adalah garis hidup terakhir bagi lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia yang terjebak dalam konflik atau bencana. Akan tetapi, ia menekankan bahwa pendanaan bagi mereka semakin menipis dan para pekerja yang memberikan bantuan kemanusiaan juga semakin sering menjadi sasaran serangan.

Guterres mengingatkan, hukum internasional dengan jelas menyatakan bahwa pekerja kemanusiaan harus dihormati dan dilindungi, serta tidak boleh dijadikan sasaran. Pernyataan ini menjadi penting mengingat kondisi yang semakin memprihatinkan, di mana pekerja kemanusiaan berjuang di tengah kondisi berbahaya untuk menyelamatkan nyawa manusia yang lain.

Sebagai bagian dari peringatan Hari Kemanusiaan, PBB Indonesia akan menyelenggarakan acara “Humanitarian Night” di Pos Bloc, Jakarta Pusat, pada 22 Agustus. Acara ini akan diramaikan dengan pertunjukan budaya, diskusi mengenai tantangan kemanusiaan, pertunjukan musik, serta pameran yang menampilkan karya-karya organisasi kemanusiaan. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengedukasi publik mengenai pentingnya kemanusiaan, tetapi juga sebagai penghormatan kepada para pekerja yang berkorban demi misi mulia ini.

Dengan semua informasi yang disampaikan, jelas bahwa perlindungan terhadap pekerja kemanusiaan dan upaya untuk meningkatkan dukungan bagi mereka masih menjadi tantangan besar di tengah meningkatnya kekerasan di berbagai wilayah di dunia. PBB dan komunitas internasional diharapkan untuk terus bekerjasama dalam menghadapi tantangan ini dan meningkatkan kondisi bagi mereka yang berada di ujung tombak penyelamatan manusia.