Pembicaraan Baru Iran dan IAEA Segera Digelar

by -10 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Pemerintah Iran dan Badan Energi Atom Internasional telah sepakat untuk melanjutkan pembicaraan mengenai program nuklir Iran dalam waktu dekat. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, mengungkapkan bahwa putaran negosiasi baru antara Teheran dan IAEA diharapkan berlangsung dalam beberapa hari mendatang.

Sebelumnya, pada 12 Agustus 2025, Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Internasional, Kazem Gharibabadi, menyatakan bahwa Teheran dan IAEA telah sepakat untuk melanjutkan konsultasi mengenai isu nuklir Iran setelah pertemuan dengan Wakil Direktur Jenderal IAEA, Massimo Aparo. Tujuan dari kunjungan Aparo ke Iran adalah untuk menyusun format kerja sama baru antara Iran dan IAEA pasca serangan militer yang dilakukan oleh Israel dan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran.

Pada awal Agustus 2025, Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi, menyatakan bahwa Teheran telah menunjukkan kesiapan untuk melanjutkan konsultasi teknis dengan agensi tersebut. Grossi juga menekankan pentingnya kembalinya inspektur IAEA ke situs nuklir Iran sesegera mungkin.

Sebelumnya, pada 2 Juli 2025, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengumumkan penangguhan kerja sama dengan IAEA sebagai respons terhadap serangan militer yang dilakukan oleh Israel dan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran pada Juni 2025. Meskipun demikian, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan bahwa jalur kerja sama tetap terbuka dan akan dilanjutkan dalam format baru yang memastikan keamanan fasilitas nuklir Iran.

Sementara itu, Prancis, Jerman, dan Inggris telah mengirimkan surat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyatakan kesiapan mereka untuk mengaktifkan kembali sanksi terhadap Iran jika negara tersebut tidak segera kembali ke meja perundingan mengenai program nuklirnya. E3 menegaskan bahwa jika Iran tidak mencapai solusi diplomatik sebelum akhir Agustus 2025, mereka siap memicu mekanisme “snapback” untuk memberlakukan kembali sanksi internasional yang sebelumnya dicabut.

Iran menanggapi ancaman tersebut dengan memperingatkan bahwa pengaktifan kembali sanksi akan menghadapi respons yang proporsional dan sesuai. Iran juga menegaskan bahwa mereka tidak akan meninggalkan program nuklir mereka dan tidak akan menghentikan pengayaan uranium, meskipun menghadapi ancaman sanksi.

Dengan latar belakang ketegangan yang meningkat dan ancaman sanksi internasional, pembicaraan antara Iran dan IAEA menjadi krusial untuk memastikan keamanan regional dan kepatuhan terhadap perjanjian non-proliferasi nuklir. Semua pihak berharap bahwa dialog yang konstruktif dapat mengarah pada solusi damai dan menghindari eskalasi lebih lanjut.