Perang Genosida Israel di Gaza: 61.827 Orang Tewas, Mayoritas Perempuan dan Anak-anak

by -13 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Perang yang dimulai pada 7 Oktober 2023 antara Israel dan kelompok militan Palestina, terutama Hamas, telah menyebabkan dampak kemanusiaan yang sangat parah di Jalur Gaza. Hingga pertengahan Agustus 2025, jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai lebih dari 60.000 orang, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, lebih dari 155.000 orang terluka akibat serangan militer yang terus berlanjut.

Sejak Israel secara sepihak mengakhiri perjanjian gencatan senjata pada 18 Maret 2024 dan melanjutkan agresinya di Gaza, jumlah korban tewas meningkat signifikan. Dalam 24 jam terakhir, 54 warga Palestina terbunuh, termasuk empat di antaranya ditemukan di reruntuhan, dan 831 korban luka dirawat di rumah sakit di Gaza.

Selain dampak langsung dari serangan militer, situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Krisis pangan yang parah telah menyebabkan kelaparan meluas, dengan setengah dari populasi Gaza diperkirakan menghadapi kondisi yang parah dalam hal ketahanan pangan. Lebih dari 2,3 juta penduduk Gaza terpaksa mengungsi dari tempat tinggal mereka akibat kerusakan infrastruktur, kekurangan pangan, air, bahan bakar, dan listrik.

Meskipun telah ada upaya internasional untuk mencapai gencatan senjata dan memberikan bantuan kemanusiaan, situasi di Gaza tetap kritis. Perlu ada upaya bersama dari komunitas internasional untuk menghentikan kekerasan dan memastikan bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Gaza guna meringankan penderitaan warga sipil yang terdampak.