Pada Kamis, 31 Juli 2025, Indonesia kehilangan salah satu tokoh penting dalam dunia politik dan agama, Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si, yang meninggal dunia di usia 68 tahun. Almarhum menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan, pada pukul 04.25 WIB.
Suryadharma Ali dikenal luas sebagai Menteri Agama Republik Indonesia periode 2009–2014 dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan dari tahun 2007 hingga 2014. Selama masa jabatannya, beliau berperan signifikan dalam pengembangan kebijakan keagamaan dan pendidikan di Indonesia.
Setelah dinyatakan wafat, jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka yang terletak di Jalan Cipinang Cempedak I Nomor 30, Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Prosesi pemakaman direncanakan berlangsung setelah salat Zuhur di Pondok Pesantren Miftahul ‘Ulum, yang berlokasi di Jalan KH. Ahmad, Kampung Mariuk, Desa Gandasari, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Sebelum pemakaman, keluarga almarhum mengonfirmasi bahwa Istana Negara telah menginstruksikan agar Suryadharma Ali dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Namun, setelah koordinasi lebih lanjut, keputusan tersebut berubah, dan pemakaman tetap dilaksanakan di Pondok Pesantren Miftahul ‘Ulum, sesuai dengan permintaan keluarga.
Keluarga almarhum, melalui perwakilannya, menyampaikan permohonan doa dan keikhlasan dari masyarakat agar almarhum diampuni segala dosa-dosanya, diterima amal ibadahnya, dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Suryadharma Ali meninggalkan seorang istri, Wardatul Asriah, dan empat anak: Kartika Yudistira Suryadharma, Sherlita Nabila Suryadharma, Abdurrahman Sagara Prakasa, dan Nadia Jesica Nurul Wardani. Dari keempat anak tersebut, tiga di antaranya terjun ke dunia politik. Wardatul Asriah saat ini menjabat sebagai Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, sedangkan Kartika Yudistira Suryadharma pernah menjadi anggota DPR RI dari PPP pada periode 2014–2019. Sherlita Nabila Suryadharma maju sebagai calon legislatif DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil IX pada Pemilu 2024 melalui Partai NasDem.
Sebagai bentuk penghormatan terakhir, Sekretaris Jenderal DPP PPP, Arwani Thomafi, menginstruksikan seluruh kader partai untuk melaksanakan salat ghaib dan tahlil bagi almarhum. Hal ini menunjukkan betapa besar penghargaan dan rasa kehilangan yang dirasakan oleh keluarga besar PPP atas wafatnya salah satu tokoh sentral mereka.
Selama masa jabatannya sebagai Menteri Agama, Suryadharma Ali dikenal sebagai sosok yang konservatif dalam isu-isu keagamaan. Ia menolak memberikan pengakuan resmi kepada komunitas Baháʼí di Indonesia. Namun, beliau juga berupaya mendekatkan generasi muda dengan agama melalui integrasi antara ilmu agama dan ilmu umum dalam pendidikan. Suryadharma mendorong agar lembaga pendidikan agama tidak hanya fokus pada pelajaran keagamaan, tetapi juga mengajarkan ilmu pengetahuan umum untuk menciptakan generasi yang berakhlak dan berpengetahuan luas.
Kehilangan Suryadharma Ali meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, kolega, dan masyarakat Indonesia. Semoga segala amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan.