Tim Medis MER-C ke-9 Masuki Jalur Gaza untuk Bantu RS Nasser

by -12 Views
[keyword]bitcoin[/keyword]

Tim Medis Darurat dari Komite Penyelamatan Darurat Medis yang dikenal dengan sebutan MER-C, baru saja memulai misi kemanusiaan mereka di wilayah Jalur Gaza, Palestina. Setelah melalui berbagai rintangan dan tantangan, tim ini akhirnya tiba di Rumah Sakit Nasser yang terletak di Khan Younis, Gaza Selatan. Misi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam membantu masyarakat Palestina yang tengah menghadapi situasi kemanusiaan yang sangat suram akibat konflik berkepanjangan dan blokade yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Dalam keterangannya dari Jakarta, MER-C menjelaskan bahwa dua relawan medis yang terlibat dalam misi ini adalah dr. Eka Budhi Satyawardhana, seorang dokter spesialis bedah saraf, dan dr. Regintha Yasmeen Burju Bachtum, yang merupakan dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Kedua dokter ini sudah mulai menjalankan tugas mereka di RS Nasser, memanfaatkan keahlian mereka untuk membantu pasien-pasien yang membutuhkan perawatan intensif di tengah kondisi yang serba terbatas. Kehadiran mereka diharapkan bisa memperkuat sistem pelayanan medis yang tengah beroperasi di rumah sakit tersebut, yang merupakan salah satu dari sedikit fasilitas kesehatan yang masih dapat memberikan layanan di zona konflik.

Proses keberangkatan tim ini tidaklah mudah. Mereka menempuh perjalanan melalui Yordania, sebelum akhirnya masuk ke Gaza melalui jalur darat bersama konvoi bantuan kemanusiaan internasional. Misi ini dimulai pada Selasa dini hari, 22 Juli 2025, ketika dr. Eka dan Liaison Officer Marissa Noriti berangkat menuju lokasi yang sangat dibutuhkan kehadiran tim medis. Setelah beberapa hari menempuh perjalanan yang penuh tantangan, mereka berhasil tiba di Gaza pada 27 Juli 2025. Dr. Regintha menyusul di tahap kedua dari misi ini. Dia bergerak pada Minggu dini hari, 27 Juli 2025, dan tiba di Gaza pada 29 Juli 2025, siap menghadapi tantangan yang ada di depan.

Misi ini merupakan kelanjutan dari upaya kemanusiaan yang telah dilakukan oleh MER-C sejak awal tahun 2024. Sejak 18 Maret 2024, tim ini sudah melakukan berbagai misi untuk membantu masyarakat Palestina, khususnya di Jalur Gaza. Mereka berkomitmen untuk tidak hanya memberikan bantuan medis, tetapi juga menyampaikan pesan solidaritas kepada rakyat Palestina yang sedang berjuang dalam keadaan krisis yang berkepanjangan. Pentingnya kehadiran tim ini sangat dirasakan, mengingat fasilitas kesehatan di Gaza mengalami tekanan luar biasa akibat meningkatnya jumlah korban dan keterbatasan sumber daya.

Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza saat ini sangat memprihatinkan. Dampak dari genosida dan blokade yang berlangsung cukup lama telah menyebabkan banyak warga Palestina terpaksa hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi. Keterbatasan dalam akses terhadap makanan, obat-obatan, serta perawatan medis sangat jelas dirasakan oleh masyarakat yang terjebak dalam konflik. Dengan adanya tim EMS MER-C ke-9 ini, diharapkan dapat memberikan setitik harapan bagi mereka yang membutuhkan perawatan medis dan memperkuat pelayanan yang ada di RS Nasser.

RS Nasser merupakan salah satu rumah sakit yang masih beroperasi meskipun dalam situasi yang penuh tantangan. Selama bertahun-tahun, rumah sakit ini telah menjadi tempat berlindung bagi banyak warga yang menderita akibat konflik. Dalam kondisi yang terbatasi, kehadiran dokter-dokter dari MER-C seperti dr. Eka dan dr. Regintha diharapkan dapat dioptimalkan untuk menyelamatkan nyawa. Mereka akan melakukan prosedur medis dan intervensi yang sangat diperlukan di tengah krisis kesehatan yang melanda.

Dedikasi dan semangat tim medis ini membuktikan bahwa dalam setiap ketidakadilan dan kesulitan, terdapat harapan yang selalu ada. Dengan berbekal pengalaman serta komitmen untuk membantu, mereka siap menghadapi tantangan yang harus dihadapi di lapangan. Di tengah suara tembakan dan ledakan yang tidak pernah reda, tim ini melangkah maju dengan harapan bahwa kehadiran mereka dapat memberikan sedikit kelegaan dan menyelamatkan nyawa di tengah bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung.