Toyota, produsen otomotif asal Jepang, telah mengumumkan rencana ambisius untuk memperluas produksi kendaraan listrik di Thailand, dengan target memulai produksi pada tahun 2028. Langkah ini sejalan dengan upaya Toyota untuk memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik global dan mendukung transisi Thailand menuju industri otomotif ramah lingkungan.
Sebagai bagian dari strategi ini, Toyota berencana untuk memanfaatkan suku cadang yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan asal China. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan daya saing produk. Salah satu langkah konkret adalah pengenalan produsen material interior asal China, “Wuhu Yuefei New Sound-Absorbing Materials”, kepada Summit Group, salah satu perusahaan suku cadang lokal terbesar di Thailand. Kedua perusahaan tersebut telah membentuk usaha patungan di Thailand pada Januari 2025 dan berencana mendirikan pabrik lokal untuk memasok suku cadang bagi Toyota.
Selain itu, Toyota juga mendorong produsen suku cadang Jepang untuk menggunakan produk dari perusahaan China, seperti Zhejiang Kaihua Mould yang memproduksi cetakan dan Kingfa Science & Technology yang memproduksi material resin. Kebijakan ini bertujuan untuk memanfaatkan suku cadang China yang lebih kompetitif dan mendorong perusahaan Jepang mengurangi biaya produksi.
Langkah-langkah ini mencerminkan upaya Toyota untuk mengoptimalkan rantai pasokannya dan meningkatkan efisiensi produksi. Dengan memanfaatkan suku cadang dari produsen China, Toyota berharap dapat menawarkan kendaraan listrik dengan harga yang lebih terjangkau bagi konsumen di Asia Tenggara.
Selain itu, Toyota juga berencana mengembangkan kendaraan listrik berbiaya lebih rendah di Asia Tenggara dengan memanfaatkan suku cadang dari produsen China, mirip dengan pendekatan yang digunakan pada model bZ3X yang dikembangkan khusus untuk pasar China. Model ini telah menunjukkan penjualan yang cukup baik sejak diluncurkan pada Maret 2025.
Namun, hingga saat ini, pihak Toyota belum memberikan komentar resmi mengenai rencana tersebut. Perusahaan tampaknya masih dalam tahap perencanaan dan evaluasi untuk memastikan bahwa langkah-langkah ini akan memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak yang terlibat.
Sementara itu, pemerintah Thailand juga menunjukkan dukungan kuat terhadap inisiatif ini. Pada Desember 2023, Toyota bersama dengan produsen otomotif Jepang lainnya, seperti Honda, Isuzu, dan Mitsubishi, mengumumkan investasi sebesar 150 miliar baht dalam industri kendaraan listrik di Thailand selama lima tahun ke depan. Investasi ini diharapkan dapat mempercepat transisi Thailand menuju industri otomotif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dengan rencana produksi mobil listrik di Thailand pada 2028 dan kolaborasi dengan produsen suku cadang China, Toyota menunjukkan komitmennya untuk memperluas jejaknya di pasar kendaraan listrik global dan mendukung pertumbuhan industri otomotif ramah lingkungan di Asia Tenggara. Langkah ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi dan teknologi bagi Thailand, serta memperkuat hubungan antara Jepang dan Thailand dalam sektor industri otomotif.