Kemunculan BYD Atto 1 di pasar mobil listrik Indonesia menjadi perhatian utama, namun tidak memberikan dampak signifikan terhadap keputusan Wuling untuk menurunkan harga produk mereka. Merek otomotif asal China ini menegaskan bahwa mereka akan tetap mempertahankan harga mobil listriknya, seperti Air ev dan BinguoEV, tanpa diskon besar-besaran yang sempat ramai dibicarakan di kalangan konsumen. Menurut Wuling, penurunan harga yang beredar di media sosial sebagai promo sebenarnya merupakan kebijakan dari dealer.
Dalam pernyataan yang disampaikan oleh Brian Gomgom, Senior Manager Komunikasi Merek Wuling Motors, pihaknya mengonfirmasi bahwa tidak ada rencana untuk menurunkan harga mobil listrik dalam waktu dekat. Ia menjelaskan bahwa harga yang ditetapkan sudah direncanakan berdasarkan nilai yang ditawarkan kepada konsumen. Misalnya, Wuling Air ev yang dirancang sebagai mobil kota, BinguoEV yang menonjolkan desain ikonik, dan Cloud EV yang merupakan hatchback dengan ruang lebih besar.
Setiap model memiliki strategi penempatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi pasar Indonesia. Dengan kata lain, harga yang ditetapkan oleh Wuling dianggap sudah mencerminkan semua fitur serta nilai yang akan diterima oleh pelanggan. Dalam konteks ini, Wuling tidak ingin terjebak dalam persaingan harga yang bisa mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, meskipun tren di industri menunjukkan bahwa kompetisi semakin ketat.
Kabar mengenai potongan harga hingga mencapai Rp 190 juta untuk model-model Wuling membuat banyak orang terkejut. Misalnya, Wuling Air ev dengan jangkauan 200 km yang awalnya berharga Rp 216,2 juta diperkirakan turun menjadi Rp 170 juta. Begitu pula dengan model Air ev 300 km yang berdasar pada informasi awal seharusnya dihargai Rp 250 juta, kini beredar kabar harganya ditekan hingga Rp 180 juta. Informasi yang sama juga menyebutkan bahwa harga BinguoEV, kendaraan listrik yang dapat menjangkau hingga 410 km, awalnya ditawarkan di angka Rp 414 juta, kini diprediksi menjadi hanya Rp 250 juta.
Sementara untuk versi BinguoEV yang memiliki jangkauan 333 km, harga yang dipasarkan sebelumnya sebesar Rp 364 juta kini terjun bebas menjadi Rp 195 juta. Berita mengenai penurunan harga ini menimbulkan antusiasme di kalangan konsumen, tetapi Wuling menekankan bahwa ini bukanlah kebijakan resmi mereka. Penjelasan lebih lanjut dari pihak Wuling menyatakan bahwa strategi mereka jika menurunkan harga hanya akan dilakukan jika ingin membuat promosi khusus tanpa mengorbankan keseluruhan nilai jual produk.
Wuling Air EV dan BinguoEV sendiri sudah menjadi pilihan menarik di pasar mobil listrik, meski sejumlah konsumen masih menunggu kepastian tentang apakah harga akan direvisi. Sejumlah pengamat otomotif berpendapat bahwa strategi penetapan harga yang ditunjukkan Wuling bisa jadi merupakan langkah cerdas dalam mempertahankan pangsa pasar. Pasar mobil listrik di Indonesia semakin berkembang, dan dengan peluncuran model-model baru, Wuling berusaha untuk tetap relevan di tengah persaingan yang ketat.
Dengan ketahanan harga yang diperlihatkan Wuling, mereka harap dapat membangun kesadaran dan kepercayaan konsumen akan nilai yang dihadirkan. Dalam waktu dekat, masyarakat Indonesia mungkin akan melihat lebih banyak inovasi dari Wuling, terutama dalam segmen mobil listrik yang kini menjadi perhatian global. Sementara itu, Wuling berhasrat untuk terus memberikan produk yang tidak hanya memenuhi harapan konsumen namun juga sejalan dengan visi mereka untuk mendukung kendaraan ramah lingkungan.
Dalam konteks ini, Wuling tidak hanya berfokus pada penjualan, tetapi juga pada membangun brand loyalty melalui kepercayaan dan pengalaman positif bagi pelanggan mereka. Upaya tersebut mungkin akan sangat penting dalam menghadapi persaingan yang semakin sengit di industri otomotif tanah air, terutama di segmen mobil listrik.